Kepri Siaga, Gelombang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Ini

Kepri waspada cuaca ekstrem (18-21 Maret 2025) akibat MJO & bibit siklon. BMKG imbau masyarakat pesisir siaga gelombang tinggi, banjir, longsor. BPBD siapkan antisipasi.

Eliza Gusmeri
Rabu, 19 Maret 2025 | 15:42 WIB
Kepri Siaga, Gelombang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Ini
Ilustrasi

SuaraBatam.id - Peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) pada 18-21 Maret 2025 mengundang kekhawatiran masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan wilayah rawan bencana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi fenomena alam tersebut.

Penyebab Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau

Ketua Tim Analisa dan Prakiraan BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di wilayah Kepri disebabkan oleh aktifnya Madden Julian Oscilation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis 91S di wilayah Selatan Sumatera yang menciptakan pola belokan angin atau shearline.

Baca Juga:Batam Dihantam Puting Beliung: BMKG Beri Peringatan Dini

Hal ini menyebabkan perlambatan massa udara (konvergensi) dan meningkatkan pembentukan awan hujan.

“Situasi ini mengakibatkan curah hujan tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Potensi ini sangat perlu diantisipasi oleh masyarakat di wilayah Kepri, terutama yang berada di Kota Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas,” ujar Nizam Mawardi dalam keterangannya dilansir dari Antara, Rabu (19/3).

Nizam menekankan pentingnya masyarakat untuk bersikap siaga dan memperhatikan informasi cuaca terbaru.

“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG atau menghubungi layanan informasi kami yang beroperasi 24 jam di nomor 0813-1470-7352. Jangan anggap remeh potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” tambahnya.

Selain itu, potensi gelombang tinggi juga menjadi perhatian serius bagi pelayaran dan aktivitas di perairan Kepri.

Baca Juga:BMKG Peringatkan Banjir Rob di Kepri Terjadi hingga Akhir Maret, Ini Daerah Paling Terdampak

Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Lingga, Bintan, Batam, dan Karimun.

Sementara itu, gelombang yang lebih besar, yaitu setinggi 2,5 hingga 4,0 meter, dapat terjadi di Perairan Anambas dan Natuna. Kondisi ini tentu menjadi ancaman bagi nelayan dan operator kapal yang beraktivitas di wilayah tersebut.

Langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri, Andi Prasetyo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem ini.

“Kami telah berkoordinasi dengan aparat terkait dan masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan. Khususnya di wilayah pesisir dan perairan, kami mengimbau nelayan dan operator kapal agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas,” jelasnya.

BPBD Kepri juga telah mengadakan simulasi evakuasi darurat di sejumlah wilayah pesisir yang dianggap rentan terdampak bencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak