BMKG Peringatkan Banjir Rob di Kepri Terjadi hingga Akhir Maret, Ini Daerah Paling Terdampak

BMKG beri peringatan dini banjir rob di Kepri (14-29 Maret 2025) akibat bulan purnama & perigee. Batam, Lingga, Karimun, Bintan berpotensi terdampak. Waspada!

Eliza Gusmeri
Sabtu, 15 Maret 2025 | 05:49 WIB
BMKG Peringatkan Banjir Rob di Kepri Terjadi hingga Akhir Maret, Ini Daerah Paling Terdampak
Ilustrasi banjir rob [antara]

SuaraBatam.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob yang diperkirakan terjadi di wilayah Kepulauan Riau mulai 14 hingga 29 Maret 2025.

Fenomena ini disebabkan oleh adanya bulan purnama dan fase perigee atau bulan baru yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

“Akibat adanya fenomena bulan purnama pada 14-29 Maret 2025 atau fase perigee dan bulan baru, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir atau rob,” jelas Prakirawan BMKG, Fitri Annisa, dalam keterangannya di Batam, dilansir dari Antara Sabtu (15/3).

Menurutnya, dampak dari fenomena ini dapat dirasakan oleh masyarakat pesisir di beberapa daerah, terutama Kota Batam, Kabupaten Lingga, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan.

Baca Juga:THR Telat Dibayar? Lapor ke Sini! Disnaker Batam Siapkan Posko Pengaduan

Beberapa wilayah yang paling rentan terdampak di antaranya Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, dan Nongsa di Kota Batam; Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, dan Senayang di Kabupaten Lingga; Kecamatan Kundur Barat, Karimun, dan Meral di Kabupaten Karimun; serta Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, dan Bintan Timur di Kabupaten Bintan.

Banjir rob dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga dalam menghadapi kemungkinan ini,” tambah Fitri.

Kepala Pelabuhan Rakyat Batam, Ahmad Syarifudin, juga menyampaikan kekhawatiran serupa.

“Banjir rob selalu menjadi ancaman nyata bagi pelabuhan dan kegiatan ekonomi masyarakat. Kami telah menginstruksikan para pekerja di pelabuhan untuk mempersiapkan langkah mitigasi dan pengamanan aset yang berada di wilayah rentan,” katanya.

Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun juga mengingatkan para nelayan untuk selalu memperhatikan peringatan dini dari BMKG.

Baca Juga:Jadwal Berbuka Puasa dan Imsakiyah di Batam Jumat, 14 Maret 2025

“Keselamatan nelayan adalah prioritas kami. Kami menyarankan nelayan agar tidak melaut jika kondisi cuaca diprediksi buruk akibat pasang maksimum ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun, Husni Thamrin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini