Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam

Progres konstruksi pengembangan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau sudah mencapai 20 persen hingga November 2024.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 15 November 2024 | 17:20 WIB
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
Progres konstruksi pengembangan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau [suara.com/eliza gusmeri]

SuaraBatam.id - Progres konstruksi pengembangan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau sudah mencapai 20 persen hingga November 2024. Proyek pelabuhan peti kemas, kerja sama PT Persero Batam dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ini akan dibangun menjadi pelabuhan modern atau green port pertama di Indonesia.

"Kami berharap pelabuhan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam dan menjadi percontohan green port untuk daerah lainnya di Indonesia," kata Manajer Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Ahmad Fariz, 14 November 2024, di Batam.

Ahmad Fariz menjabarkan pengerjaan infrastruktur di proyek tersebut dibagi 3 zona. Sementara ini, kontruksi terfokus pada zona satu dan dua, zona tiga masih digunakan untuk operasional.

"Target kami pengerjaan selesai di Juli 2025 atau jangka waktu 15 bulan. Terminal ini diperkirakan memuat 400 ribu kontainer dan difasilitasi dengan 10 crane, alatnya akan dikirimkan sekitar bulan April," kata Ahmad melanjutkan.

Baca Juga:16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024

Manajer Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Ahmad Fariz [suara.com/ist]
Manajer Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Ahmad Fariz [suara.com/ist]

Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Terminal dibangun seluas 9,8 ha dari total luas lahan 12 ha. Nilai proyek awal sebesar Rp360,48 miliar telah ditandatangi bersama pemilik proyek, PT Persero Batam dan Waskita, selaku pihak yang melaksanakan kontruksi dan desain proyek pada 6 Mei 2024.

"Setelah melihat kondisi lapangan ada penambahan nilai kontrak dari Rp360 miliar menjadi Rp361 miliar," kata dia.

Adapun beberapa fasilitas yang akan dibangun diterminal tersebut seperti Power-House 2, Gate In, Office Gate, Gate Out, Charging Station, Pump House, Workshop dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Ahmad Fariz melanjutkan untuk material konstruksi, proyek ini mendukung pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan menggunakan tenaga kontruksi lokal.

"Lebih dari 75 persen material bersumber dari dalam negeri sesuai peraturan pemerintah, seperti pasir didatangkan dari Pulau Singkep Kepulauan Riau. Sementara pekerja, berasal dari lokal Batam terutama untuk bagian non teknis, untuk kontruksi atau teknis kami datangkan dari luar Batam," kata dia.

Perluasan dermaga ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan container dari 550.000 TEUs/Tahun menjadi 900.000 TEUs/Tahun, memodernisasi pelabuhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.

Baca Juga:Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra

"Nilai kontrak ini mencapai 21 persen proyek NKB yang diraih WSBP (per september 2024) yaitu Rp 1,73 T. Menyumbang lebih dari 50 persen proyek konstruksi yang sedang dikerjakan oleh WSBP per September 2024," ucapnya.

Alasan Pembangunan Container Yard di Terminal Peti Kemas Batuampar

Progres konstruksi pengembangan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam [suara.com/ist]
Progres konstruksi pengembangan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam [suara.com/ist]

General Manager Pengembangan PT Persero Batam, Fikri Amrullah Muryasani mengatakan pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Terminal Peti Kemas Batu Ampar menjadi bagian master plan peningkatan kapasitas dan layanan pusat logistik di jalur pelayaran internasional.

Menurut data yang ia jabarkan, tren pertumbuhan peti kemas di terminal Batuampar meningkat dalam satu dekade terakhir.

"Pertumbuhan peti kemas kita dalam 10 tahun terakhir meningkat 9 persen, sementara rata-rata di Asia hanya 5,7. persen, jadi angkanya di atas itu. Sementara volume lalu lalang peti kemas kita di tahun 2023 sekitar 624ribu TEUs," kata Fikri.

Selain memperbaiki fasilitas dan membangun infrastruktur baru, Persero Batam berharap bisa meningkatkan konektivitas untuk kapal-kapal direct call ke Batuampar. Fikri menyebut sebanyak 20 pelabuhan di Asia terhubung dengan terminal peti kemas Batuampar.

Untuk diketahui, Persero Batam adalah BUMN yang didirikan khusus untuk pengembangan investasi dan ekonomi Batam, berdiri bersamaan dengan Otorita Batam (kini BP Batam) di 1971.

"Pada 31 agustus 2023 Persero Batam diberikan konsesi 37 tahun untuk pengembangan kerja sama pemanfaatan, pengembangan dan pengoperasian Batuampar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini