Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Skandal Rapid Test Bekas Kualanamu

Saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, petugas harusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 29 April 2021 | 14:40 WIB
Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Skandal Rapid Test Bekas Kualanamu
Sejumlah penumpang berjalan keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]

SuaraBatam.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi minta maaf skandal rapid test palsu oknum petugas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang.

Saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, petugas harusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Bukan malah mengambil kesempatan dengan mendaur ulang alat pendeteksi Covid-19 itu.

"Ini manusia memang mencari kesempatan dalam kesempitan. Itu oknum yang kurang punya mental yang baik, akhlaknya yang jelek,” kata Edy.

Baca Juga:Skandal Rapid Test Antigen Bekas Bandara Kualanamu, Ratusan Orang Tertipu

"Dalam kondisi kita sedang sulit, ia bukan membantu malah merusak," ujarnya.

Polisi amankan alat rapid test di Bandara Kualanamu (Batamnews)
Polisi amankan alat rapid test di Bandara Kualanamu (Batamnews)

Sebagai kepala daerah, mantan Pangkostrad itu meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini. Hal ini, kata Edy, sebagai bentuk kelalaiannya sebagai Gubernur.

"Saya minta maaf, itu kelengahan saya. Saya pikir semua orang sudah melakukan tugasnya dengan baik. Tapi ada orang yang menyelewengkan wewenang tersebut," ujarnya.

Edy meminta kepada pihak kepolisian agar para pelaku diberikan tindakan tegas sehingga memberikan efek jera.

Skandal rapid tes bekasi di Bandara Kualanamu membuat ratusan orang kena tipu. Mereka telah menggunakan layanan rapid test antigen bekas di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Aktivitas Layanan Kargo di Bandara Kualanamu Naik

Sebelum akhirnya dilaporkan dan digerebek oleh polisi. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Kimia FarmaDiagnostika, Adil Fadhilah Bulqini dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Kamis (28/4/2021).

"Berdasarkan data kita, dalam 10 hari terakhir ada 692 orang pasien yang dilayani di Bandara Kualanamu," katanya dilansir Ayomedan.id

Secara prosedural, hasil rapid test antigen berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Sejumlah penumpang berada di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]
Sejumlah penumpang berada di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]

Pasien yang positif wajib dilaporkan kepada dokter penanggungjawab.

PT Kimia Farma Diagnostik tercatat menangani layanan rapid test di 5 bandara, yaitu Bandara Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan Bandara Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

Plt General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Agoes Soeprayanto mengatakan, laboratorium rapid test antigen ditutup pasca penggerebekan oleh pihak kepolisian.

Namun demikian, pelayanan rapid test antigen tetap berjalan melalui sistem drive thru yang berada di area parkir terminal A bandara.

"Layanan sementara ditutup dan ruangan di segel. Namun masyarakat masih bisa mendapat pelayanan dari drive thru dan ini bisa dipakai drive thru," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini