Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Skandal Rapid Test Bekas Kualanamu

Saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, petugas harusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 29 April 2021 | 14:40 WIB
Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Skandal Rapid Test Bekas Kualanamu
Sejumlah penumpang berjalan keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]

"Berdasarkan data kita, dalam 10 hari terakhir ada 692 orang pasien yang dilayani di Bandara Kualanamu," katanya dilansir Ayomedan.id

Secara prosedural, hasil rapid test antigen berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Sejumlah penumpang berada di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]
Sejumlah penumpang berada di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). [Antara/Widodo S. Jusuf]

Pasien yang positif wajib dilaporkan kepada dokter penanggungjawab.

PT Kimia Farma Diagnostik tercatat menangani layanan rapid test di 5 bandara, yaitu Bandara Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan Bandara Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

Baca Juga:Skandal Rapid Test Antigen Bekas Bandara Kualanamu, Ratusan Orang Tertipu

Plt General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Agoes Soeprayanto mengatakan, laboratorium rapid test antigen ditutup pasca penggerebekan oleh pihak kepolisian.

Namun demikian, pelayanan rapid test antigen tetap berjalan melalui sistem drive thru yang berada di area parkir terminal A bandara.

"Layanan sementara ditutup dan ruangan di segel. Namun masyarakat masih bisa mendapat pelayanan dari drive thru dan ini bisa dipakai drive thru," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini