Kejadian ini memunculkan tanda tanya besar terkait efektivitas anggaran pemeliharaan infrastruktur di Kabupaten Lingga.
Mengingat pentingnya akses jalan ini, masyarakat berharap agar pengelolaan anggaran pembangunan dilakukan dengan transparan dan tepat sasaran.
“Kami ingin perbaikan yang benar-benar berkualitas. Jika anggaran sudah ada, tetapi kualitas jalan tetap buruk, lalu di mana letak permasalahannya?” keluh seorang warga yang kerap melintasi rute tersebut.
Kritik mengenai buruknya kualitas pembangunan jalan di Kabupaten Lingga bukanlah hal baru.
Baca Juga:200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
Sebelumnya, pembangunan akses jalan menuju Tugu Kahstulistiwa juga sempat menuai sorotan karena retak dan bergelombang meski baru beberapa bulan diaspal.
Walaupun kemudian diperbaiki oleh pelaksana proyek, masyarakat masih meragukan kualitas dan ketahanan infrastruktur di daerah tersebut.
Jika akses jalan menuju Pelabuhan Sei Tenam tidak segera diperbaiki dengan baik, dampaknya akan semakin meluas.
Aktivitas transportasi dan distribusi barang akan terganggu, yang pada akhirnya dapat menurunkan daya saing pelabuhan serta menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Antisipasi dan Penanganan Rawan Bencana
Baca Juga:Lailatul Qadar Versi Melayu: Mengintip Makna Spiritual dan Tradisi Unik Malam 7 Likur
Selain menuntut perbaikan infrastruktur yang memadai, masyarakat juga berharap adanya langkah antisipasi dan mitigasi terhadap bencana longsor yang kerap terjadi.