SuaraBatam.id - Ratusan warga Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sembulang Hulu, Kota Batam, Sabtu malam, untuk melaksanakan Salat Hajat dalam rangka memperingati satu tahun Tragedi Rempang.
Aksi damai ini dikawal oleh aparat kepolisian dan TNI guna memastikan keamanan selama acara berlangsung. "Ya tentu ada pengamanan, pasti ada kami siapkan," ujar Kompol Zainal Abidin Tamba, Kabag Ops Polresta Barelang, dilansir dari Antara, Minggu 8 September 2024.
Peringatan dimulai sejak sore hari dengan tabur bunga dan doa bersama di Jembatan 4 Barelang, diikuti orasi warga. Sebanyak 25 personel Polri membantu mengatur lalu lintas dan menjaga ketertiban selama acara.
Setelah Magrib, warga melanjutkan kegiatan dengan Shalat Hajat, pawai obor, serta berbagai penampilan budaya, termasuk puisi dan Gurindam 12.
Baca Juga:Buron Filipina Terkait Perdagangan Orang Ditangkap di Tangerang dan Batam, Langsung Dideportasi!
Dalam orasinya, Nenek Hawa, salah satu tokoh perempuan Melayu yang dituakan, menegaskan tekad warga untuk mempertahankan tanah leluhur mereka.
"Kami tetap berjuang untuk tanah nenek moyang kami, kami tak lagi takut," ujarnya. Nenek Hawa mengingat betul kejadian setahun lalu ketika gas air mata melanda, namun semangat juang mereka tak pernah pudar.
Penolakan terhadap proyek Rempang Eco City juga ditekankan oleh warga, yang merasa tidak ingin meninggalkan kampung halaman dan mata pencahariannya sebagai nelayan dan petani. Sebelumnya, warga juga melaksanakan ziarah ke makam leluhur di Kampung Lubuk Panjang sebagai bagian dari tradisi mereka.