SuaraBatam.id - Malaysia sedang membahas pemblokiran konten terkait isu Palestina dengan perwakilan TikTok dan Meta.
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengabarkan lewat akun media sosialnya pada Kamis.
Dia menyebut mmeminta kedua platform itu mengambil tindakan segera terhadap sejumlah masalah, termasuk judi daring, serta konten terkait Palestina yang sebelumnya mereka blokir.
TikTok dan Meta, menurut Fahmi, memberi komitmen untuk melakukan kerja sama yang lebih erat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga:Terbukti Korupsi, Mantan Menteri Pemuda Malaysia, Syed Saddiq Divonis 7 Tahun Penjara
Dia mengatakan telah meminta Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) untuk memberikan teguran keras kepada TikTok dan Meta terkait pemblokiran konten pro-Palestina.
“Jika persoalan ini dibiarkan, saya tidak segan-segan mengambil pendekatan dan sikap yang sangat tegas,” kata Fahmi.
Untuk diketahui, Malaysia satu negara muslim yang secara tegas mendukung Palestina.
Bahkan perdana menterinya, Anwar Ibrahim baru-baru ini menegaskan bahwa Malaysia tetap pada pendiriannya, atas pertimbangan kemanusiaan, dengan menganggap invasi yang dilakukan Israel ilegal dari sudut pandang hukum dan kaidah internasional.
Atas sikap itu, Malaysia disebut mendapat tekanan dan ancaman dari Amerika Serikat karena keengganan negara jiran tersebut menentang tindakan dan menganggap Hamas sebagai teroris.
Baca Juga:Ustaz Abdul Somad akan Pimpin Tablig Akbar untuk Palestina di Masjid Raya Annur Riau
[antara]