Gubernur Ingatkan Warga Kepri Waspada Penularan Subvarian Omicron XBB

"Kalau dianalisis dari penularan Covid-19 yang begitu cepat, mungkin ini (terjadi karena) jenis Omicron XBB," ungkapnya.

Eko Faizin
Minggu, 06 November 2022 | 12:25 WIB
Gubernur Ingatkan Warga Kepri Waspada Penularan Subvarian Omicron XBB
Ilustrasi Covid-19 subvarian Omicron XBB. [Freepik]

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta warga waspada terhadap penularan Covid-19 subvarian Omicron XBB dan menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus tersebut.

Gubernur Ansar mengemukakan bahwa saat ini kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan sudah menurun, kebanyakan warga tidak lagi memakai masker di tempat umum.

"Kalau ada 10 orang di dalam satu ruangan, paling banyak tiga sampai lima orang yang menggunakan masker," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepri itu dikutip dari Antara, Minggu (6/11/2022).

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan bahwa subvarian Omicron XBB kemungkinan sudah masuk ke wilayah tersebut.

"Kalau dianalisis dari penularan Covid-19 yang begitu cepat, mungkin ini (terjadi karena) jenis Omicron XBB," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa memakai masker merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19.

Oleh karena itu, dia mengingatkan warga untuk kembali disiplin memakai masker saat beraktivitas di tempat umum guna melindungi diri dan keluarga dari serangan Covid-19.

"Dari pengalaman pasien Covid-19, sebenarnya kita semua sudah belajar bagaimana sakitnya ketika tertular Covid-19. Di saat menderita, kita terisolasi agar tidak menularkan virus itu kepada orang lain. Saya pikir semua orang tidak ingin tertular Covid-19," katanya.

Tjetjep mengatakan bahwa dalam dua pekan terakhir kasus aktif Covid-19 di Kepri bertambah dari 36 menjadi 101, yang tersebar di Batam (73), Tanjungpinang (5), Bintan (14), dan Karimun (9).

"Kita perlu mewaspadai Omicron XBB, subvarian Covid-19. Virus ini lebih mudah menular meski tidak terlalu berbahaya," tegasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini