Ada Peningkatan Kasus Pernikahan Dini dan Stunting di Natuna, Apa Penyebabnya?

"Untuk angka pernikahan dini atau bawah umur di Natuna sendiri cukup tinggi, begitupula dengan Stunting," kata Patra.

M Nurhadi
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 10:31 WIB
Ada Peningkatan Kasus Pernikahan Dini dan Stunting di Natuna, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi pernikahan dini. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Natuna, berencana membangun Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Serasan Timur dan Bunguran Barat.

Dijelaskan oleh Sekretaris DP3AP2KB, Nur Parta, balai penyuluhan KB bertujuan sebagai media center dan kegiatan penyuluhan KB kepada masyarakat yang berada di setiap kecamatan.

"Alhamdulillah di masing-masing kecamatan kita sudah memiliki satu orang petugas penyuluh KB. Dimana mereka inilah yang bertugas memberikan pemahaman masyarakat terkait program KB," kata Nur Parta kepada Batamnews --jaringan Suara.com, Jumat (20/8/2021).

Kekinian, hampir seluruh kecamatan di Natuna telah memiliki balai penyuluhan KB. Hanya tersisa dua kecamatan yang belum memilikinya yaitu kecamatan Pulau Tiga Barat dan Suak Midai.

Baca Juga:894 Kendaraan Dinas Pemkab Natuna Nunggak Pajak Capai Rp 553 Juta

Ia menambahkan, tujuan utama dalam program penyuluhan KB ini yaitu untuk pembangunan keluarga terencana (Bangga Kencana).

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar terkait pernikahan anak di bawah umur dan stunting.

"Seperti kita tahu, untuk angka pernikahan dini atau bawah umur di Natuna sendiri cukup tinggi, begitupula dengan Stunting. Oleh karena itu kita harapkan dengan berjalannya program ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait resiko pernikahan anak dibawah umur dan juga stunting," pungkas Nur Parta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini