SuaraBatam.id - Seorang warganet dengan akun Twitter @lrstdw_ pada 9 Desember membeli empat potong daging iga bakar dengan total Rp 92.000 melalui layanan GoFood. Sayang, pesanannya tidak sesuai ekspektasi ataupun foto produk yang digunakan penjual dalam aplikasi..
Diketahui, dia membeli daging iga bakar manis dan daging iga bakar sambal rujak dengan masing-masing dua potong. Menurut unggahan pemilik akun, foto yang digunakan penjual menampilkan bongkahan daging iga bakar yang cukup besar. Tak hanya itu, di keterangan pun tertulis "Iga tanpa tulang + terong + tempe bacem + sambal + lalapan".
Tetapi yang didapatnya justru sepotong daging bakar berukuran kecil. Bahkan, ukurannya tak lebih besar dari tempe. Selain itu, ia juga hanya mendapatkan sambal yang dimasukkan ke dalam plastik, sepotong daging, dan tempe. Tidak ada terong ataupun lalapan seperti yang ditulis di keterangan.
"Ya Allah sakit hati nggak nih," tulis pemilik akun dalam kolom keterangan pada utasnya.
Baca Juga:Borong Helm Murah Meriah Seharga Rp 100, Ternyata Barangnya Begini
Tak hanya itu, pemilik akun bahkan mengaku menemukan serangga di salah satu daging. Ia pun telah melaporkan kepada pihak Gojek dan memberi rating kepada penjual.
"23 ribu buat iga bakar yang alot dan nggak lebih besar dari ukuran tempenya dan tanpa nasi pula, maaf menurut saya kemahalan. Di salah satu iga juga ada serangganya," tambah pemilik akun dalam kolom ulasan kepada penjual.
Pihak Gojek pun juga telah menanggapi laporan pemilik akun dan mengembalikan dana sebesar Rp 10.000.
"Anyway, update. Sudah aku komplain dan sudah ditanggapi sama pihak Gojek. Dan direfund sebesar 10 ribu rupiah," jelasnya.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 1.700 kali ke sesama pengguna Twitter dan disukai lebih dari 14.300 kali itu pun, menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang dibuat terkejut sekaligus kesal dengan ukuran daging iga bakar tersebut.
Baca Juga:Beli Helm Seharga Rp 100, Penampakannya Bikin Ngakak
"Itu iga atau apa anj** masih gedean tempenya," tulis akun @merkuxius.
"Apa para pedagang begini tidak merasa gimana gitu ya jual barang nggak layak? Bisa-bisanya jualan makanan tapi nggak manusiawi, overpriced pula," komentar @goaweygo.
"Ya ampun itu niat jualan apa ngerampok," tambah @utaeeeeee.
"Ini biasanya restonya fake, jadi niru resto yang udah gede. Namanya dimiripin, juga satu tempat bisa dipake banyak resto gitu. Di Jogja ada beberapa yang kayak gini," ungkap @icetarolattee.
"Jadi emosi liatnya," cuit @t_dimana.