SuaraBatam.id - Proyek strategis Jembatan Batam-Bintan (Babin) sudah lama digadang-gadangkan. Namun hingga saat ini pembangunan jembatan tersebut belum terealisasi.
Sementara Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyebut pihaknya akan melakukan survei kedalaman laut yang akan dimulai pada 27 Mei 2024 untuk menunjukkan progres rencana proyek itu.
"Tanggal 27 ini sudah mulai survei kedalamannya," ujar Ansar, Rabu (22/5/2024) dikutip dari Batamnews--jaringan suara.com
Ia pun mengajak seluruh pihak terkait untuk memantau langsung proses survei.
"Nanti akan saya ajak semuanya ke situ setelah survei selesai," imbuhnya.
Ansar meyakini bahwa setelah survei kedalaman rampung, tender atau lelang untuk pembangunan jembatan dapat segera dilakukan.
"Setelah itu semua selesai, maka tinggal lelang. Karena RK (Rencana Kebutuhan) dan kriterianya sudah selesai," jelasnya.
Baca juga:
Proyek Pelabuhan Feri Internasional Dicurigai Corruption Investigation Committee, Apa Kata BP Batam?
Pengakuan Penumpang Saat Singapore Airlines Turbulensi Dahsyat: Orang Terlempar dan Luka-Luka
Proses lelang akan dilaksanakan oleh Kementerian terkait dengan skema pembiayaan yang menggabungkan APBN dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Ansar menyebutkan bahwa salah satu BUMN berpeluang untuk berkolaborasi dengan konsorsium investor swasta mengingat proyek ini dikategorikan sebagai jalan tol.
"Lelangnya dari kementerian, anggaran kan sebagian dari pusat, sebagian KPBU. Nanti mungkin salah satu BUMN bersama dengan konsorsium karena itu kan tol," ungkapnya.
Antusiasme Ansar terhadap proyek Jembatan Babin semakin tinggi dengan respons positif yang diterimanya dari calon investor di Jakarta.
"Insyaallah mudah-mudahan terwujud, investor dari Jakarta juga sudah memberikan respons yang baik," pungkas Ansar.
Pembangunan Jembatan Babin dinilai bisa mengintegrasikan wilayah Kepulauan Riau dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memangkas waktu dan biaya logistik.