SuaraBatam.id - Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan enam proyek strategis nasional (PSN) dalam Musrenbangnas 2024. Salah satu proyek unggulan adalah pembangunan Jembatan Batam-Bintan di Kepri. Proyek ini sudah lama digadang-gadangkan tapi tak kunjung terealisasi.
Selain itu, ada juga proyek penggantian jaringan distribusi utama air minum di Tanjungpinang, pengembangan SPAM regional Pulau Bintan, peningkatan SPAM IKK Sebayar di Natuna, pembangunan Monumen Tugu Bahasa Nasional di Pulau Penyengat, dan pembangunan Jembatan Semala di Natuna.
"Seluruh proyek itu sudah kami sampaikan dalam forum musrenbangnas, Rabu 6 Mei 2024," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPR-P) Kepri Sayed Wahidin, di Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga:
Dua Hari Pencarian, Jasad Pemuda Bunuh Diri di Jembatan Barelang Ditemukan di Pulau Kasu
Jefridin Hamid Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Batam Berdampingan dengan Marlin Agustina
Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah melampirkan sejumlah dokumen pendukung untuk usulan proyek-proyek tahun ini. Untuk proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan, dokumen yang disampaikan meliputi Detail Engineering Design (DED) trase jalan pendekat dari sisi Tanjung Sauh, Surat Keputusan (SK) Kementerian Lingkungan Hidup, serta rekapan sertifikat jembatan Batam-Bintan yang tertanggal 5 Juli 2023.
Sedangkan untuk proyek penggantian pipa JDU, dokumen yang diserahkan termasuk surat dari Gubernur Kepulauan Riau ke Kementerian PPN/Bappenas tentang permohonan penggantian pipa JDU, proposal penggantian pipa JDU, DED penggantian pipa JDU, dan daftar tunggu pelanggan.
"Tujuan penggantian pipa ini adalah untuk mengurangi tingkat kehilangan air dan meningkatkan cakupan pelayanan Perumda Tirta Kepri," ujarnya.
Selanjutnya, untuk usulan proyek pengembangan SPAM regional Pulau Bintan, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air baku di seluruh wilayah Pulau Bintan yang mencakup Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
"Infrastruktur yang akan dibangun meliputi intake, instalasi pengolahan air (IPA), reservoir, serta jaringan perpipaan," jelasnya.
Selain itu, pembangunan monumen Tugu Bahasa Nasional yang akan memiliki sembilan lantai. Lantai dua akan digunakan untuk pameran, galeri, dan auditorium, sedangkan lantai tiga akan berfungsi sebagai kafe dengan pemandangan Pulau Penyengat.
Lantai empat hingga delapan adalah akses menuju menara monumen dengan tangga dan lift.
"Lantai sembilan adalah puncak monumen yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan Pulau Penyengat hingga Gurindam 12 di Kota Tanjungpinang serta lautan di sekitarnya," tambahnya.
Terakhir, proyek pembangunan Jembatan Semala di Natuna bertujuan mendukung aktivitas sehari-hari warga setempat sebagai satu-satunya akses menuju Batubi-Klarik.
"Kehadiran jembatan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi serta kelancaran distribusi barang dan jasa," katanya.