SuaraBatam.id - Dua orang polisi Malaysia tewas dan satu lainnya terluka dalam serangan brutal di kantor polisi Ulu Tiram, Jalan Kota Tinggi, pada hari Jumat (17 Mei). Penyerang, yang kemudian tewas dibunuh, diduga sebagai anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang berusaha merebut senjata api yang disimpan di sana.
Melansir Mustsharenews, menurut Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain, barang-barang yang ditemukan pada tersangka yang terbunuh menunjukkan bahwa serangan tersebut telah direncanakan dengan matang.
"Hasil investigasi kami menemukan bahwa tersangka membawa tas berisi pelat baja dan perlengkapan lainnya, yang mengindikasikan persiapan untuk berhadapan dengan polisi," ungkap Razarudin dalam konferensi pers di kantor polisi Ulu Tiram.
Baca juga:
Direktur Srimas Group Palm Spring Diperiksa Atas Dugaan Penipuan Penjualan Kavling di Batam
Ibu Rumah Tangga di Batam Jadi Korban Jambret Sadis Sampai Terseret 2 Meter ke Jalan
Para penyelidik meyakini bahwa motif serangan ini adalah untuk merebut senjata api milik polisi untuk tujuan yang belum diketahui.
"Kami telah memerintahkan Cabang Khusus Kepolisian untuk mengidentifikasi dan menangkap anggota JI yang diketahui berada di Johor," tegas Razarudin.
Untuk diketahui, Jemaah Islamiyah (JI) adalah kelompok militan Islam Asia Tenggara yang berbasis di Indonesia dan memiliki tujuan untuk mendirikan kekhalifahan Islam. Kelompok ini diyakini bertanggung jawab atas peristiwa Bom Bali tahun 2002 di Indonesia.
Ulu Tiram terletak sekitar 40 menit berkendara ke arah utara dari Woodlands Checkpoint di Singapura. Lokasi ini merupakan tempat tinggal keluarga anggota JI Noordin M Top dan Mukhlas, salah satu pelaku Bom Bali.