SuaraBatam.id - Majelis hakim menilai ada unsur kebohongan saat Susi ART Ferdy Sambo dicecar pertanyaan di ruang sidang.
Ia dihadirkan sebagai saksi dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) beberapa waktu lalu.
"Kalau keterangan saudara berbeda dengan yang lain saudara bisa dipidanakan, lho! Pikirkan dulu jangan jawab cepat-cepat, saya enggak nanya langsung buru-buru jawab," kata hakim ketua Wahyu Iman Santosa di ruang sidang PN Jaksel, Jakarta, dikutip Hops.ID dari Antara pada Senin, 1 November 2022.
Berikut ini daftar kebohongan Susi ART Ferdy Sambo dalam persidangan dilansir dari herstory:
1. Jawaban soal Brigadir Yosua Hutabarat mengangkat tubuh Putri Candrawathi saat tengah rebahan di sofa
Dalam keterangan yang diberikan pertama kali oleh Susi, ia mengatakan bahwa Brigadir J sempat mengangkat tubuh Putri Candrawathi menuju lantai dua.
Dia juga mengaku peristiwa tersebut turut disaksikan oleh Kuat Maruf dan Bharada Elizer, keduanya pun sempat melarang Brigadir J.
Namun keterangan tersebut berbeda dengan saat di pengadilan, Susi mengatakan Brigadir J tidak mengangkat tubuh Putri Candrawathi.
Susi beralasan bahwa dirinya memberikan keterangan yang berbeda-beda dikarenakan kondisi pikirannya kacau dan tidak stabil.
Namun dirinya memastikan bahwa keterangan yang benar dan ia yakini adalah saat di persidangan bukan keterangan di tempat lain.