SuaraBatam.id - Pawang hujan Suhu Tjoeng ikut buka suara menanggapi triknya yang dibongkar oleh Pesulap Merah atau Marcel Radhival baru-baru ini.
Suhu Tjoeng mengaku tak setuju dengan pendapat Pesulap Merah, terutama soal anak indigo.
Menurut Suhu Tjoeng, Pesulap Merah seakan merasa pendapatnya paling benar.
Terlebih setelah namanya mencuat karena membongkar trik-trik perdukunan, termasuk soal pawang hujan.
Baca Juga:Usai Akui Kontennya Cuma Akting, Gus Samsudin Kini Alih Profesi Jualan Kaos
"Mohon maaf ya, mengecilkan indigo bilangnya halu (halusinasi) tingkat tinggi, itu kelainan jiwa dan sebagainya, bagi saya, bagaimana bisa kita menjudge seseorang dengan cara pandang kita lalu kita merasa bahwa cara pandang kita paling benar?" ujar Suhu Tjoeng, dikutip dari tayangan Youtube Cumicumi, Rabu (31/8/2022).
Berlawanan dengan Pesulap Merah, Suhu Tjoeng percaya ada anak yang memang lahir dengan kecerdasan dan kemampuan spiritual tinggi yang biasa disebut anak indigo.
Sebab, ia menyebut sebenarnya ada ratusan titik cakra dalam tubuh manusia tetapi yang biasa diketahui hanya ada tujuh saja.
"Mungkin saja dia dilahirkan dengan bakat lebih, ada piranti-piranti lunak dalam tubuh manusia, titik-titik cakra ada di dalam manusia."
"Yang kita tahu ada tujuh, tapi sebenarnya lebih dari itu, ada 112 titik cakra dalam tubuh manusia. Jadi nggak bisa dipubgkiri dia lahir dengan bakat lebih," ungkap Suhu Tjoeng.
Baca Juga:Trik Dibongkar Pesulap Merah, Mbak Rara Ngaku Cek BMKG: Saya Punya Grup Pawang Hujan
Seperti diketahui sebelumnya, Pesulap Merah sempat menyinggung terkait anak indigo pada awal Agustus 2022 lalu.
Dalam pengakuannya, Pesulap Merah tidak pernah mempercayai anak indigo.
Ia pun mengakuinya di depan Roy Kiyoshi, sosok yang disebut memiliki kemampuan lebih dalam melihat hal-hal gaib.
Setelahnya, Pesulap Merah juga turut membongkar mengenai pawang hujan saat berbincang dengan Arie Untung.
Dalam video podcast tersebut, Pesulap Merah menyebut peluang keberhasilan pawang hujan adalah 50:50.
Ia pun mengakui amat mudah menjadi pawang hujan di masa sekarang karena dapat melihat ramalan di Google.
Kontributor : Maliana