SuaraBatam.id - Netflix akhirnya merilis trailer resmi pertama dari serial 'Blonde' yang menceritakan tentang tokoh kontroversional Marilyn Monroe sebagai legenda film Hollywood pada Jumat (28/7/2022) kemarin.
Marilyn Monroe sebagai tokoh legenda Hollywood tersebut diperankan oleh Ana de Armas.
Trailer serial ini dibuka dengan percakapan antara de Armas sebagai Monroe dan Joe DiMaggio yang diperankan Bobby Cannavale tentang bagaimana Monroe memulai debutnya di film.
"Kurasa aku ketahuan. Saya tahu Anda seharusnya terbiasa, tetapi saya tidak bisa," ujar de Armas dalam perannya sebagai Monroe.
Baca Juga:Profil Ana de Armas, Jadi Sorotan Usai Sebut Tak Perlu Ada James Bond Perempuan
"Saya memerankan Marilyn Monroe, Marilyn Monroe, Marilyn Monroe. Saya tidak bisa menghadapi adegan lain dengan Marilyn Monroe," lanjutnya.
Sepanjang trailer, adegan-adegan dari kehidupan Monroe muncul di layar.
Tetapi di balik momen-momen ikonik dari sejarah film, Monroe berjuang dengan identitasnya dan tekanan kepopulerannya.
"Marilyn tidak ada. Ketika saya keluar dari ruang ganti saya, saya Norma Jeane. Aku masih dia saat kamera berputar. Marilyn Monroe hanya ada di layar," kata Monroe kepada DiMaggio.
Serial ini disutradarai oleh Andrew Dominik yang diadaptasi dari novel Joyce Carol Oates dengan judul yang sama.
Baca Juga:Rekomendasi Film Ana de Armas, Film Blonde Tentang Marilyn Monroe Dinantikan
Blonde akan hadir di layanan streaming Netflix pada 28 September mendatang dan bukan 23 September, seperti yang diberitakan sebelumnya.
Trailer baru ini juga menampilkan perjalanan yang dilakukan de Armas untuk mewujudkan ikon pirang legendaris itu.
Menurut pengakuannya, de Armas menggarap film ini selama hampir satu tahun.
"Kami mengerjakan film ini selama berjam-jam, setiap hari selama hampir satu tahun," kata de Armas kepada Netflix Queue tentang Blonde yang dikutip dari Rolling Stone, Jumat (29/7/2022).
"Saya membaca novel Joyce, mempelajari ratusan foto, video, rekaman audio, film — apa pun yang bisa saya dapatkan. Setiap adegan terinspirasi oleh foto yang ada. Kami akan meneliti setiap detail di foto dan memperdebatkan apa yang terjadi di dalamnya," ungkap de Armas.
"Pertanyaan pertama selalu, 'Apa yang Norma Jeane (Baker, nama lahir Monroe) rasakan di sini?' Kami ingin menceritakan sisi manusiawi dari kisahnya. Ketenaran adalah yang membuat Marilyn menjadi orang yang paling terlihat di dunia, tetapi juga membuat Norma menjadi yang paling tidak terlihat," tambah de Armas.
Berperan sebagai tokoh legendaris, de Armas pun ingin menyampaikan ambisi sang sutradara Andrew untuk mengemas serial ini dengan pusat cerita tokoh Marilyn Monroe sebagai Norma Jeane, nama aslinya.
"Ambisi Andrew sangat jelas sejak awal – untuk menghadirkan versi kehidupan Marilyn Monroe melalui lensanya."
"Dia ingin dunia mengalami bagaimana rasanya tidak hanya menjadi Marilyn, tetapi juga Norma Jeane. Saya menemukan itu sebagai yang paling berani, tidak menyesal, dan feminis mengambil ceritanya yang pernah saya lihat," pungkasnya.
Kontributor : Maliana