Quane mengatakan alasan utama kenaikannya adalah berlanjutnya kekuatan renminbi terhadap mata uang utama lainnya, karena kinerja ekonomi China yang relatif kuat selama periode survei.
Tingkat inflasi di sebagian besar kota-kota Cina daratan tinggi, tetapi masih relatif lebih rendah daripada di tempat lain di Asia, tambahnya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa New York adalah kota termahal kedua di dunia setelah Hong Kong, naik dari posisi keempat tahun lalu.
London berada di urutan keempat, naik dari kelima pada tahun 2021, sementara Tokyo turun ke tempat kelima karena yen melemah terhadap mata uang utama.
Baca Juga:Enggan Bayar Biaya Jangkar di Singapura, Kapal Tanker Berbendera Panama Langgar Teritori Indonesia
Survei biaya hidup ECA International membandingkan sekeranjang barang dan jasa konsumen sejenis yang biasa dibeli oleh staf ekspatriat di lebih dari 490 lokasi di seluruh dunia.
Mereka juga menyertakan data akomodasi, membandingkan biaya sewa di area yang biasanya dihuni oleh staf ekspatriat di lebih dari 410 lokasi.