SuaraBatam.id - Peternak ikan hias di Karimun menyesalkan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN daerah setempat.
Pasalnya pemandaman bergilir menyebabkan usaha mereka merugi puluhan juta rupiah setelah ikan koi yang diternakan mati.
Melansir Batamnews, sebanyak 21 ekor Ikan Koi milik Aditya mati mengapung dalam kolam yang berlokasi di Kampung Harapan, Kecamatan Tebing karena mesin pompa kolam tak bisa beroperasi.
Hal ini akibat pasokan oksigen di kolam tak berfungsi karena alat pompanya tak berfungsi.
Baca Juga:Sempat Hilang Kontak, Dua Orang Nelayan Karimun Terombang Ambing di Laut Diselamatkan Satpolairud
Ikan yang mati tersebut sudah dipeliharanya selama bertahun-tahun, bahkan ada yang sudah selama 7 tahun.
"Semua ikan dalam kolam mati, ada 21 ekor ikan. Yang besar ada 4 ekor, sedang 14 ekor dan ukuran kecil 4 ekor. Yang besar sudah 7 tahun saya pelihara," kata Aditya.
Ia memperkirakan nilai ekonomis ikan itu mencapai Rp 10 jutaan. "Listrik mati, jadi pompa tidak hidup. Akibatnya sirkulasi air tidak jalan, ya ikan-ikan dalam kolam kekurangan oksigen," ujarnya.
Pemadaman listrik yang dialami pada Selasa Sore (10/5/2022). Namun, matinya ikan tersebut diketahui pada Rabu pagi, ketika hendak memberi makan.
Sang pemilik ikan tidak bisa berbuat banyak. Pemadaman listrik bergilir yang dilakukan saat ini disebabkan oleh rusaknya mesin pembangkit.
Baca Juga:Kurir Sabu 1,5 Kg asal Karimun Ditangkap di Hotel Selatpanjang, Diupah Rp70 Juta
Dia berharap, PLN segera untuk melakukan perbaikan mesin pembangkit yang mengalami kerusakan.