Kerajinan Eceng Gondok Isnawati Laris Manis Sejak WFH Batam, Untung Rp 10 Juta Per Bulan

Berkat kreativitasnya, produk rajutan dari eceng gondok tersebut laku terjual sejak aturan Work From Home (WFH) diberlakukan pemerintah.

Eliza Gusmeri
Senin, 24 Januari 2022 | 14:17 WIB
Kerajinan Eceng Gondok Isnawati Laris Manis Sejak WFH Batam, Untung Rp 10 Juta Per Bulan
Isnawati pemilik usaha UMKM Isna Puring (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Secara umum, pandemi Covid-19 berimbas pada ekonomi masyarakat. Untuk bertahan saat ini diperlukan sebuah kreativitas mengembangkan usaha.

Misalnya yang dilakukan oleh Isnawati, seorang pengrajin rajutan yang mengolah limbah eceng gondok di Batam, Kepulauan Riau.

Berkat kreativitasnya, produk rajutan dari eceng gondok tersebut laku terjual sejak aturan Work From Home (WFH) diberlakukan pemerintah.

"Pesanan pot bunga saya seketika meningkat, bahkan sampai saya dan teman-teman sempat kewalahan. Bisa dikatakan usaha yang kami jalani bersama, tidak begitu merasakan dampak sejak awal pandemi kemarin," ungkapnya saat ditemui di stand pameran yang berada di Mall Bida Ayu, Piayu, Senin (24/1/2022).

Baca Juga:Viral Dugaan Penyekapan Pekerja di Sebuah Ruko di Batam, Ini Faktanya

Menurutnya, aturan WFH yang dijalani oleh masyarakat Batam di masa pandemi, membuat sebagian besar orang menyalurkan tingkat stres dengan mengkoleksi tanaman. Sehingga pesanan pot bunga eceng gondoknya ramai dipesan.

"Saya pernah tanya beberapa pembeli, mereka bilang memang untuk koleksi tanaman mereka. Mereka sebut sih daripada stres kerja di rumah terus, dan gak ada kegiatan lain," lanjutnya sambil tertawa.

Menjalani pekerjaan tersebut sejak tahun 2013 lalu, Isnawati menyebutkan hasil kerajinan dari eceng gondok ini, sudah membawa berkah tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi keempat rekannya yang kini bersama-sama membangun usaha di bidang UMKM ini.

Isnawati menceritakan, pengembangan usaha yang dilakoninya ini, berawal dari hobi merajut yang sudah dilakukannya sejak masih berada di kampung, sebelum berpindah ke Batam.

Dengan kemampuan yang sudah dimilikinya ini, Isnawati kemudian ingin bereksperimen membuat suatu kerajinan, namun dengan bahan baku yang dahulu susah untuk didapatkan.

Baca Juga:Jumlah Kasus Covid-19 Batam Naik Lagi, 17 Orang Positif, Paling Banyak di Batuampar

"Kebetulan di lokasi tinggal saya di Mangsang ini, banyak eceng gondok karena berdekatan dengan DAM Duriangkang. Saya coba ambil limbahnya, dan saya buat menjadi sendal. Sampai saat ini masih ada di rumah dan masih digunakan," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini