SuaraBatam.id - Banjir masih menjadi ancaman bagi warga yang tinggal di sejumlah kawasan di Tanjungpinang. Pemerintah Tanjungpinang tidak dapat menangani persoalan banjir di berbagai lokasi karena terkendala anggaran dan lahan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Tanjungpinang Zulhidayat, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan jumlah lokasi rawan banjir di daerah itu sebanyak 32 lokasi.
Beberapa lokasi yang tertangani seperti Perumahan Seraya, Bumi Indah, dan sekitar Perumahan Permata Galaxi. Balai Wilayah Sungai Wilayah IV bantu tangani banjir di Perumahan Galaxi.
Pengendalian banjir juga mendapat bantuan dari para pengusaha perumahan, seperti PT Sinar Bahagia menghibahkan lahan seluas 5.000 meter persegi untuk membangun kolam resapan air atau kolam retensi.
Baca Juga:Berlajut Besok, Ini 4 Titik Demo Buruh di Batam dan Tanjungpinang
Selain itu, pemerintah juga sedang mengerjakan normalisasi drainase di sekitar Perumahan Bandara Asri, Sungai Carang, dan Jalan Cendrawasi.
"Sekarang tinggal 26 titik rawan banjir," ujarnya.
Ia mengemukakan lokasi banjir yang diprioritaskan untuk segera diperbaiki di Jalan Yudhowinangun, Jalan Bhayangkara, dan Perumahan Taman Harapan Indah.
"Ini pekerjaan rumah kami, yang harus diselesaikan," ujarnya.
Zulhidayat mengatakan permasalahan banjir ini harus ditangani bersama, jangan hanya mengandalkan pemerintah daerah.
Baca Juga:Air Laut Pasang Setinggi 10cm Banjiri Pemukiman Warga di Tanjungpinang
Ia yakin kendala yang dihadapi Pemda dalam menangani persoalan banjir ini dapat diselesaikan bila seluruh pihak terkait kompak.
"Kalau kita semua kompak, saya yakin selesai permasalahan banjir di Tanjungpinang," ucapnya. (antara)