Bandara Hang Nadim Batam Belum Siap Terima Turis, Ini Alasannya

Bandara Internasional Hang Nadim Batam belum dapat ditunjuk sebagai Entry Poin atau pintu masuk menerima wisman di Kepulauan Riau (Kepri).

Eliza Gusmeri
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 13:04 WIB
Bandara Hang Nadim Batam Belum Siap Terima Turis, Ini Alasannya
Suasana Bagian keberangkatan Hang Nadim Batam (foto: partahi/suara.com)

"Rencana kita ruang tunggu 2 bagian kedatangan Internasional yang akan dimanfaatkan," tegasnya.

Namun, Bambang juga menuturkan salah satu kendala yakni kondisi Bandara Internasional Hang Nadim, yang tidak seluas dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Untuk itu, dari pantauan kita disini kita akan modifikasi bagian ruang tunggu dua. Dan tidak akan dicampur dengan penumpang yang ada di ruang tunggu lain," ungkapnya.

Adapun modifikasi yang akan dilakukan di lokasi tersebut, pihaknya akan mensiagakan alat dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan PCR di ruang tunggu tersebut.

Baca Juga:Nyari Kader di Batam, PKS Buka Pendaftaran Anggota Partai Secara Online

Selain itu, petugas lain yang disiagakan adalah petugas KKP hingga Imigrasi guna pemeriksaan dokumen perjalanan.

"Saat ini sebenarnya kapasitas ruang tunggu itu 200 orang. Tapi dengan modifikasi itu, maka maksimal penumpang nanti hanya akan cukup bagi 80 orang saja," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan wisatawan mancanegara (wisman) dari 19 negara sudah bisa melakukan penerbangan internasional ke Kepulauan Riau (Kepri) dan Bali.

"Sesuai arahan Presiden RI, kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Ke 19 negara tersebut yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Baca Juga:Gara-gara Mengejar Jambret, Wanita di Batam Tewas Menabrak Pohon

Negara-negara tersebut dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi COVID-19-nya berada pada level 1 dan 2, dengan angka positivity rate yang rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak