SuaraBatam.id - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menyatakan virus corona varian delta sudah menyebar di wilayah itu dan memberi dampak tingkat penularan COVID-19 yang semakin cepat.
Disampaikan oleh Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri, varian delta menyebabkan kematian pasien akibat virus corona semakin banyak pada periode Juni-Juli 2021.
"Varian Delta masuk ke Kepri mulanya dibawa oleh pekerja migran Indonesia dari Malaysia pada awal 2021. Kemudian ketika warga yang mengidap virus ini semakin banyak di Jawa dan Jakarta, ada kemungkinan varian Delta ini dibawa dari wilayah itu masuk melalui Batam dan Tanjungpinang," ujarnya.
Ia menjelaskan, masuknya varian delta ke Kepri merujuk hasil analisis para ahli terhadap ratusan sampel yang bersumber dari pasien COVID-19 di Kepri. Selain varian Delta, tim ahli itu juga menemukan varian Alfa.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Mengandung Racun Berbahaya?
"Kalau Delta atau Alfa sudah masuk ke Batam, potensial juga masuk ke daerah lainnya di Kepri karena mobilitas penduduk terbuka dan cepat. Rasanya sulit, kalau sudah masuk ke Batam tidak menyebar ke daerah lain," katanya kepada Antara.
Ia mengatakan pencegahan agar tidak tertular COVID-19 maupun varian baru yang lahir dari mutasi virus itu hanya dengan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Warga sebaiknya menahan diri, tidak ke luar rumah untuk hal-hal yang kurang penting.
"Semakin sering beraktivitas, maka potensi penularan semakin besar, terutama bagi yang kurang taat menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri mencatat pada 25 Juli 2021 jumlah pasien yang meninggal dunia mencapai 31 orang dalam sehari, rekor tertinggi selama pandemi.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Lamidi, mengatakan, pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 merupakan warga Batam 15 orang, Tanjungpinang sembilan orang, Bintan tiga orang, Kepulauan Anambas satu orang, Karimun satu orang, Lingga satu orang, dan Natuna dua orang.
Baca Juga:Olimpiade Tokyo 2020 Tanpa Penonton
Total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Kepri mencapai 1.020 orang, tersebar di Batam 523 orang, Tanjungpinang 246 orang, Bintan 113 orang, Karimun 58 orang, Kepulauan Anambas 28 orang, Lingga 26 orang, dan Natuna 26 orang.
"Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 tertinggi hari ini di Tanjungpinang dan Batam," ujarnya.
Lamidi yang juga Pelaksana Harian Sekda Kepri itu, mengatakan jumlah pasien COVID-19 di wilayah itu bertambah 599 orang, tersebar di Batam 350 orang, Tanjungpinang 48 orang, Bintan 85 orang, Karimun 37 orang, Anambas 21 orang, Lingga 20 orang, dan Natuna 38 orang.
Total jumlah pasien COVID-19 di Kepri selama pandemi mencapai 41.408 orang, tersebar di Batam 21.770 orang, Tanjungpinang 7.831 orang, Bintan 4.567 orang, Karimun 3.190 orang, Anambas 1.297 orang, Lingga 1.003 orang dan Natuna 1.750 orang.
Sementara total pasien yang sembuh dari COVID-19 di Kepri bertambah 332 orang sehingga menjadi 33.342 orang. Penambahan pasien yang sembuh dari COVID-19 terjadi di Batam 132 orang, Tanjungpinang 62 orang, Bintan 47 orang, Karimun 46 orang, Anambas 11 orang, Lingga 23 orang dan Natuna 11 orang.
Jumlah pasien yang sembuh di Batam 18.027 orang, Tanjungpinang 5.634 orang, Bintan 3.830 orang, Karimun 2.809 orang, Anambas 1.064 orang, Lingga 789 orang dan Natuna 1.189 orang.
Kasus aktif di Kepri mencapai 7.046 orang, tersebar di Batam 3.220 orang, Tanjungpinang 1.951 orang, Bintan 624 orang, Karimun 323 orang, Anambas 205 orang, Lingga 188 orang, dan Natuna 535 orang.