Ngeri! Laba Krakatau Steel Meningkat 6 Kali Lipat Dibanding Tahun 2020

"EBITDA Krakatau Steel Juni 2021 meningkat menjadi Rp1,2 triliun. EBITDA tersebut hampir dua kali lipat melebihi realisasi di 2020 yang sebesar Rp687 miliar," kata Silmi.

M Nurhadi
Selasa, 20 Juli 2021 | 14:57 WIB
Ngeri! Laba Krakatau Steel Meningkat 6 Kali Lipat Dibanding Tahun 2020
Pabrik baja PT Krakatau Steel. [krakatausteel.com]

SuaraBatam.id - PT Krakatau Steel Tbk mencatatkan kinerja positif dengan catatan laba sebesar Rp475 miliar pada semester I-2021 yang berarti meningkat 601,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni senilai Rp67 miliar.

Disampaikan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, nilai penjualan Krakatau Steel mengalami peningkatan sebesar 90,9 persen menjadi Rp15,3 triliun dibandingkan capaian semester I-2020 sebesar Rp8 triliun.

"EBITDA Krakatau Steel hingga Juni 2021 meningkat menjadi Rp1,2 triliun. EBITDA tersebut hampir dua kali lipat melebihi realisasi di 2020 yang sebesar Rp687 miliar," kata Silmy Salim, Selasa (20/7/2021).

Ia menyebut, volume penjualan produk utama Krakatau Steel meningkat 43,8 persen dibandingkan periode yang sama 2020.

Baca Juga:Komisi VI DPR Sebut Penugasan Pemerintah Bebani BUMN

Peningkatan volume penjualan hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil (CRC) naik menjadi 995.000 ton dibandingkan 692.000 ton pada tahun lalu.

Selain itu, penjualan ekspor Krakatau Steel juga meningkat 15 kali lipat menjadi 162.243 ton pada semester I-2021 dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 10.817 ton.

"Dengan memproduksi produk HRC dan CRC sebanyak 1.008.000 ton pada semester I 2021 dan diikuti dengan semakin turunnya biaya produksi per ton, maka produktivitas Krakatau Steel meningkat 61 persen,” ujar Silmy kepada Antara.

Lebih jauh, ia menjelaskan, program efisiensi Krakatau Steel yang diberlakukan tahun lalu masih terus berlanjut hingga kini. Hal itu terlihat dari penurunan variabel cost dan fixed cost per ton.

Hingga Juni 2021, variable cost menurun 13,1 persen dan fixed cost tereduksi 22,8 persen. Selain itu, Krakatau Steel juga berhasil menurunkan biaya operasional 18,1 persen menjadi Rp1,7 juta per ton dari periode yang sama di tahun 2020, Rp2 juta per ton.

Baca Juga:Erick Thohir Usul BUMN Dapat PMN Rp72,44 Triliun Pada 2022

Penurunan biaya operasional itu di antaranya terjadi pada penurunan biaya energi 12 persen, penurunan biaya spare part 17,6 persen, serta penurunan biaya tenaga kerja hingga 24,7 persen.

Peningkatan kinerja emiten berkode saham KRAS itu juga diikuti perbaikan kinerja anak perusahaan Krakatau Steel yang secara keseluruhan dapat membukukan laba.

Nilai penjualan anak perusahaan Krakatau Steel meningkat 46,6 persen menjadi Rp4,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp3,2 triliun.

Bahkan tidak hanya itu saja, laba bersih anak perusahaan Krakatau Steel juga meningkat 21,2 persen menjadi Rp397 miliar dibandingkan semester I-2020 yang hanya Rp327 miliar.

“Perbaikan kinerja Krakatau Steel disebabkan adanya peningkatan produktivitas, volume penjualan domestik dan ekspor serta program efisiensi yang terus dilakukan sejak 2020. Dengan perolehan laba ini, kami optimistis Krakatau Steel dapat melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini