![Buruh perempuan membawa poster kekecewaan terhadap pemerintah terkait UU Cipta Kerja, Jumat (16/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/16/80109-buruh-demo-di-bogor.jpg)
Dari emotional analysis, Tomi mengatakan, kemarahan masyarakat ke PDIP berisi rasa marah yang kuat, kaget, dan takut. Kemarahan ini seiring dengan insiden mikrofon mati. Sedangkan Golkar didominasi rasa marah yang luar biasa kuat, diikuti rasa kaget dan rasa percaya.
Hal ini juga sejalan dengan munculnya tagar-tagar populer, seputar kemarahan publik pada dua partai ini. Untuk PDIP, tagar didominasi kemarahan, kata-kata kasar, makian, dan PKI. Sebut saja tagar RezimPenjahatKonstitusi, TenggelamkanPDIP, BatalkanOmnibusLaw, hingga BangsatBangsa.
Sedangkan Golkar juga diisi tagar berupa kemarahan, kata-kata kasar, makian.Tagar yang muncul, misalnya DPRRIKhianatiRakyat, RezimPenjahatKonstitusi, BangsatBangsa.
Baca Juga:Diprediksi Bakal Dipadati Massa Pendemo, Begini Situasi di Patung Kuda