"Mekanisme penarikan tarif parkir tepi jalan umum masih kita gunakan metode lama yakni pakai karcis. Tapi akan kita uji coba juga menggunakan barcode di wilayah Nagoya dan Batam Centre, masing-masing ada 50 titik parkir.
Salim menyebutkan kenaikan tarif parkir ini bertujuan untuk menaikkan penerimaan daerah dari sektor pajak.
"Kenaikan tarif parkir baru ini diharapkan bisa mendorong capaian penerimaan dari sektor pajak dan retribusi parkir kita. Tahun ini kita menargetkan retribusi parkir Kota Batam sebesar Rp15 miliar. Penerapan digitalisasi parkir ini kita harapkan juga dapat menekan kebocoran dan meningkatkan penerimaan daerah dari sektor parkir," ujar Salim.
Penerimaan pajak parkir Batam
Baca Juga:Besok ke Batam, Prabowo Subianto Kampanye Akbar di Temenggung Abdul Jamal
Berdasarkan kajian Dishub Kota Batam, Salim menyebut penerimaan parkir tepi jalan umum dalam satu tahun dapat mencapai Rp6,629 milar dengan jumlah titik parkir sebanyak 590 titik. Sedangkan untuk parkir mandiri, seperti alfamart dan indomaret terdapat 180 titik parkir.
"Setiap bulannya parkir mandiri ini menyetorkan paling besar Rp40 juta sampai 55 juta, seperti ritel modern. Sementara beberapa titik beberapa titik parkir mandiri lainnya juga ada, namun angkanya hanya berkisar belasan juta," kata Salim.
"Perhitungan kami dalam satu tahun parkir mandiri dapat mengimbangi pendapatan dari sektor parkir kurang lebih Rp3,461 miliar. Sehingga kalau ditotalkan parkir tepi jalan umum dengan parkir mandiri ini penerimaan sektor parkir mencapai bisa kurang lebih Rp10 miliar dalam setahun," tambahnya.