Di tengah kompetisi semakin ketat kata Agung, pemilik media butuh kreativitas, inovasi.
“Kalau bicara regulasi sudah khatam. tapi bagaimana setelah hadir, bagaimana mereka hidup,” tuturnya.
Tantangan ke depan, menurut Agung, kode etik menjadi penting di atas segalanya. dan juga dampak dari pemberitaan itu.
“Membuat berita jangan hanya membuat gaduh. Kita bicara tidak hanya konten media, tapi juga knowledgenya dan keberlangsungannya,” ujar Agung.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menambahkan kegiatan media sangat berkait erat dengan kegiatan literasi.
Baca Juga:19 Ribu Guru Bakal Ikut Pelatihan Kurikulum Merdeka Pakai Aplikasi LMS Pintar
“Media apapun akan ditinggal kalau tidak mendidik,” ujarnya.
Karena itu menurutnya wartawan dalam menulis harus berbasi literatur dan perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk dijadikan rujukan.
Menurut Syarif, Perpustakaan Nasional menyedikan tempat khusus bagi wartawan yang ingin mencari literatur untuk beritanya di lantai 24.
“Kami sedaiakan data untuk dikelola, minta ini buku diantar pustakawan. Bacaan paling fundamental di dunia manapun itu di media. Saya selalu mengatakan alangkah ruginya kita bangun pagi-pagi yang terjadi pembunuhan, penipuan terus kapan ktia dididik baik-baik,” ujarnya.
SEmentara itu Menteri PAriwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengucapkan selamat atas pelaksanaan LMS 2022.
“Acara ini merupakan kegiatan yang dilaksankan Suara.com yang diisi beberapa kegiatan. Semoga bisa menumbuhkan semangat berkarya para CEO, pemilik media lokal,” kata Sandiaga.
Baca Juga:Local Media Summit 2022 Hadirkan Podcaster Filipina hingga Perwakilan Amazon Web Service