SuaraBatam.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Apple akan membangun pabrik aksesoris AirTag di Batam, Kepulauan Riau, melalui perusahaan pemasok mereka, ICT Luxshare.
Investasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Apple memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memasarkan produk-produknya di Indonesia, termasuk seri iPhone 16 yang baru saja lolos sertifikasi postel.
Menurut Meutya, pembangunan pabrik ini merupakan hasil dari negosiasi panjang antara pemerintah Indonesia dan Apple.
Baca Juga:Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban
Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menyepakati pembangunan fasilitas produksi aksesoris AirTag dengan nilai investasi mencapai 150 juta dolar AS.
![Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid [antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/22/93660-menteri-komunikasi-dan-digital-menkomdigi-meutya-hafid.jpg)
Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri manufaktur Indonesia serta membuka lapangan kerja baru di kawasan Batam.
“Kami menyambut baik keputusan Apple untuk membangun pabrik di Batam. Ini menunjukkan keseriusan mereka dalam memenuhi persyaratan TKDN sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” kata Meutya, dilansir dari Antara, Sabtu, 22 Maret 2025.
Apa Itu AirTag?
AirTag adalah perangkat pelacak kecil berbentuk bulat yang dirancang oleh Apple untuk membantu pengguna melacak dan menemukan barang-barang mereka yang hilang atau tertinggal.
Baca Juga:Jangan Sampai Kelewatan! Inilah 6 Pasar Kuliner Terpopuler di Batam untuk Berbuka Puasa
Perangkat ini memanfaatkan teknologi Ultra-Wideband (UWB) dan Bluetooth Low Energy (BLE) untuk terhubung dengan aplikasi Find My yang terintegrasi dengan perangkat Apple lainnya, seperti iPhone, iPad, dan Mac.