"Pertanyaan kami kemudian muncul, kenapa bisa. Seakan-akan akan ada dugaan skenario disini. Akhirnya setelah kunjungan Presiden Jokowi, klien saya harus mendekam di balik jeruji besi dan bukan mendapat penghargaan atas temuan yang akan dilaporkannya," ujarnya.
Saat ini, selain akan mengajukan banding di proses persidangan, pihaknya juga mengirimkan surat kepada Polda Kepri hingga Divisi Propam Polri agar dapat kembali mengusut tuntas kasus ini.
"Bahwasanya, barang tersebut yang pertama kali jumpa adalah saudara Helmi dan Syamsir Ode. Dalam fakta persidangan pun mereka mengakui. Yang menjadi pertanyaan kami, kenapa tidak melapor kepada pihak yang berwajib? Malah memberikan ke terdakwa lain yakni Maskum yang bukan anggota Polri. Ini ada apa?," tanyanya.
Selain itu, pihak kuasa hukum juga mengaku telah mengirimkan surat permintaan bantuan kepada Presiden Joko Widodo.
"Klien saya sebatas mengetahui dan berniat untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian. Bagi dia, hal ini bisa menjadi reward untuk dia melanjutkan sekolah perwira. Tapi malah ditangkap dan sekarang jadi terdakwa. Yang menjadi keberatan kami, barang yang dititipkan sama klien kami, malah membuatnya jadi tersangka," paparnya lagi.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait