Kasus Narkoba Pengawal Pribadi Gubernur Kepri: Istri Tolak Tuntutan, Minta Bantuan ke Jokowi

Lola menegaskan bahwa suaminya adalah korban, dari tindak pidana narkotika yang kini sudah bergulir di ranah Pengadilan.

Eko Faizin
Senin, 26 September 2022 | 12:29 WIB
Kasus Narkoba Pengawal Pribadi Gubernur Kepri: Istri Tolak Tuntutan, Minta Bantuan ke Jokowi
Lola Fauziah istri pengawal pribadi Gubernur Kepri didampingi kuasa hukum menunjukkan surat yang telah dikirimkan kepada Presiden Jokowi. [Suara.com/Partahi]

Kuasa hukum Andrica, Ismail juga turut menegaskan bahwa kliennya hanyalah kambing hitam dari dugaan cacat hukum yang terjadi saat pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti 6 kilogram sabu.

Hal ini didasari oleh fakta persidangan, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ditresnarkoba Polda Kepri, dan penggalian fakta yang dilakukan oleh kuasa hukum.

"Secara singkat bahwa di dalam BAP juga tertulis. Bahwa pemilik barang itu sebenarnya adalah dua orang yang diketahui bernama Helmi bin Ramli dan Syamsir Ode. Namun mana mereka sekarang, kenapa tidak diamankan dan seakan memang kedua orang ini memang ingin menjebak saja," tegasnya

Ismail menerangkan, sesuai keterangan pada BAP, Helmi dan Syamsir Ode diterangkan sebagai pihak pertama yang menjadi penemu narkotika jenis sabu dan terbungkus di dalam karung di pantai dekat Hotel Club Med, Bintan pada Kamis (20/1/2022) silam.

Namun, keduanya diketahui tidak langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian, melainkan melaporkan dan membawa temuan itu kepada terdakwa Maskum yang diketahui berprofesi sebagai security.

"Dari sana Maskum menemui klien saya dan menerangkan adanya temuan narkotika itu. Hal ini tentu saja membuat klien saya senang, dan akan melaporkan temuan itu kepada Polda Kepri dengan harapan mendapat penghargaan. Terlebih lagi disaat itu, klien saya akan menempuh pendidikan tingkat perwira," paparnya.

Namun sebelum melaporkan temuan itu, Ismail mengakui bahwa kliennya disibukkan dengan pengawalan Gubernur Kepri, yang tengah menyambut kedatangan Presiden RI, Joko Widodo sehingga temuan ini dititipkan kembali untuk diamankan oleh Maskum dan Dika yang berprofesi sebagai sesama security.

"Ini yang perlu saya tegaskan, bukan disimpan seperti yang dijelaskan oleh Polda Kepri saat rilis penangkapan klien saya. Barang haram itu awalnya akan dilaporkan langsung, namun karena ada kunjungan Presiden Jokowi. Terpaksa ditunda selama satu hari," tegasnya.

Namun pada Senin (24/1/2022) pihak Diteresnarkoba Polda Kepri, diketahui melakukan penangkapan terhadap terdakwa Maskum, dan melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengamankan terdakwa Dika serta kliennya.

Hal ini cukup membingungkan, mengingat keberadaan narkotika ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini