SuaraBatam.id - Kenaikan pendapatan negara dari sektor pajak, berpotensi menganggu operasional sektor komesial, terutama di bidang kuliner.
Seperti diakui oleh Angel selaku pengelola Citra Bakery, Batam Center sebagai pengguna gas tabung pada produksi roti setiap harinya.
Dalam kurun waktu tiga hari, Angel mengaku dapat mengeluarkan biaya hingga Rp1 juta, yang diperuntukkan bagi pembelian gas tabung, baik untuk produksi bakery, serta produk kuliner lain yang disajikan oleh Citra Bakery yang juga mengusung konsep cafe.
"Pengeluaran untuk memasak di dapur dan bakery saja. Gas tabung untuk dua-tiga hari saya harus keluarkan biaya Rp1 juta. Karena gas yang saya pakai untuk usaha bukan gas subsidi," terangnya saat ditemui di kawasan Batam Center, Jumat (15/4/2022).
Baca Juga:Satu Lagi Bocah yang Tenggelam di Batu Merah Batam Belum Ditemukan
Selain permasalahan gas, salah satu kendala lain yang kini harus dihadapinya adalah kenaikan beberapa harga bahan pokok.
Walau demikian, Angel mengaku masih tetap mempertahankan harga jual, agar tidak kehilangan pelanggan.
"Terutama untuk menu cafe, beberapa harga bahan pokok juga mengalami kenaikan. Tapi saya belum mau ambil keputusan menaikkan harga jual," paparnya.
Kebijakan untuk tidak menaikkan harga jual ini, diakuinya setelah mengambil keputusan untuk memanfaatkan Gas Bumi, yang kini menjadi program pemanfaatan Gas Bumi dari PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina.
Berbeda dengan pengguna lainnya, khusus tempat usaha yang dikelolanya, Angel telah menjadi pelanggan untuk produk Gaslink CNG yang dikemas dalam bentuk tabung yang movable. Tekanan gas di dalamnya sebesar 200-250 barg dengan volume sebesar 20 M³ atau setara 24 KG.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah untuk Batam, Bintan dan Tanjungpinang 14 Ramadhan 1443H
"Lumayan berhemat hingga 50 persen, hanya untuk pemanfaatan gas saja bagi urusan dapur. Belum lagi ternyata untuk pemasangan sendiri gratis dan tidak dipungut biaya," ungkapnya sembari tersenyum.
Hal senada juga dilontarkan oleh Ira, warga Perumahan KDA Batam Center, yang kini resmi menjadi pelanggan baru dalam program Jargas PT PGN, yang kini dikenal dengan sebutan Gas In.
Keputusannya menjadi pelanggan Gas In, setelah kerap mendapat informasi bagaimana penghematan bulanan yang dapat dilakukan setiap bulannya, dari pembelian gas tabung untuk kebutuhan dapur.
"Saya kan ibu rumah tangga mas, tentu saja setiap hari harus memasak untuk suami dan anak. Sebulan saya bisa pakai tabung gas 5 kilogram, yang sudah kita tahu harganya lebih mahal dari subsidi," jelasnya.
Terpisah, melalui siaran pers PT PGN saat dikonfirmasi mengenai program terbaru Gas In dan Gas CNG, Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan bahwa kehematan yang dimaksud adalah pembayaran penggunaan Gaslink CNG bisa terkontrol, karena ditagihkan per bulan sesuai pemakaiannya gasnya baik pasca bayar maupun pra bayar.
"Dengan menggunakan GasKita Pintar PGN, pelanggan mendapat keuntungan bisa lebih praktis, aman dan efisien," paparnya.
Dalam penggunaannya, Gaslink CNG juga fleksibel dan bisa melayani pelanggan dengan volume 500 – 3000 M³ per bulan.
“Peralatan yang digunakan pada Gaslink CNG sudah tersertifikasi. Sama seperti produk gas bumi lainnya, Gaslink CNG juga lebih aman karena mudah terurai di udara, sehingga keamanannya terjamin,” imbuh Faris.
Saat ini total pelanggan rumah tangga di area Batam sekitar 4700 pelanggan, dan PGN Area Batam juga sedang menyelesaikan 1329 Sambungan Rumah Tangga baru untuk produk GasKita Pintar.
Untuk percepatan program jargas, tahun 2022 PGN Area Batam menargetkan 14 ribu sambungan baru.
Selain rumah tangga, PGN di area Batam melayani 57 pelanggan komersial dan 88 pelanggan kecil dengan total penyerapan gas bumi di Batam sebanyak 81 BBTUD