Demi mengakali harga jual, kini Rosmanto hanya memproduksi tempe sesuai dengan permintaan dari pasar langganannya.
"Hanya produksi tempe sesuai dengan permintaan saja mas. Gak berani lebih karena bahan bakunya mahal," paparnya.
Kenaikan harga bahan baku kedelai ini, diakuinya baru diketahui beberapa waktu belakangan, dari pemberitaan media massa dan harga kuitansi pembelian kedelai.
"Kalau ditanya asal kedelai saya juga gak tahu mas. Saya aja kaget waktu bayar kuitansi dari langganan saya," ujarnya.
Baca Juga:Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu di Cianjur Tak Punya Pilihan Selain Naikkan Harga Jual
Pihak produsen Tahu dan Tempe di Batam, hanya dapat berharap agar Pemerintah dapat mengambil kebijakan mengenai harga kenaikan kedelai.
Hal ini menyusul persiapan kenaikan harga jual, yang akan diambil sebagai langkah terakhir dari pihak produsen.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait