Viral Video Balas Tuduhan Radikal Padanya, Haikal Hassan: Elu Penjajah Belanda!

Orang mengatakan saya radikal, saya katakan biarin. Elu penjajah Belanda, ujar Haikal.

M Nurhadi
Senin, 07 Juni 2021 | 18:32 WIB
Viral Video Balas Tuduhan Radikal Padanya, Haikal Hassan: Elu Penjajah Belanda!
Ustaz Haikal Hassan - (Instagram/@haikalhassan_quote)

SuaraBatam.id - Sekjen HRS Center, Haikal Hassan kembali ramai dibicarakan usai video ceramah yang menyebut dua pahlawan nasional yakni Teuku Umar dan Imam Bonjol radikal viral di media sosial.

Video Haikal Hassan menyinggung Teuku Umar dan Tuanku Imam Bonjol tersebut salah satunya dibagikan pengguna Twitter IbuNe_neng, demikian lansiran dari Terkini.id (jaringan Suara.com).

Pengunggah lantas mengaku baru pertama kali mendengar informasi pahlawan Tuanku Imam Bonjol dan Teuku Umar disebut radikal oleh penjajah Belanda.

“Baru kali ini gw dengar Tuanku Imam Bonjol n Teuku Umar disebut Radikal sama Belanda,” cuit netizen IbuNe_neng.

Baca Juga:Babe Haikal: Stop Panggil Kadrun Cebong, Stop Vonis Bid'ah Kafir

Ia pun mengaku heran dengan ucapan pendakwah keturunan Timur Tengah yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

Dalam video tersebut, nampak Haikal Hassan tengah ceramah di hadapan jemaah. Ia lantas menyebut, tidak lagi risau dengan anggapan radikal.

“Saya tiap hari di-bully, tiap hari saya bilang yes. Di-bully ekstrim, di-bully radikal biarin,” ujar Haikal.

Haikal kemudian mengungkapkaan bahwa dua pahlawan nasional yakni Teuku Umar dan Imam Bonjol juga dicap radikal oleh penjajah Belanda.

“Menurut Belanda Teuku Umar juga radikal, Tuanku Imam Bonjol juga radikal karena dia berjuang untuk membela rakyatnya,” kata dia.

Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Menteri Agama Yaqut Cholil Kelompok Kristen Radikal?

Dengan alasan tersebut, Haikal Hassan lantas mengklaim banyak pihak yang menyebutnya radikal karena menurutnya orang-orang tersebut termasuk penjajah.

“Orang mengatakan saya radikal, saya katakan biarin. Elu penjajah Belanda,” ujarnya.

Namun, hingga kini belum diketahui sumber dari video tersebut hingga kebenaran video itu juga belum dapat dipertanggungjawabkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini