Tata Cara Shalat Ghaib dan Niatnya untuk Imam serta Makmum

Berikut ini niat dan tata cara shalat ghaib yang dapat Anda lakukan.

Rifan Aditya
Kamis, 14 Januari 2021 | 21:05 WIB
Tata Cara Shalat Ghaib dan Niatnya untuk Imam serta Makmum
Ilustrasi Salat Gaib - niat dan tata cara shalat ghaib. (Elements Envato)

SuaraBatam.id - Mengetahui kabar duka atau kematian tapi berhalangan untuk melayat dan tidak bisa shalat jenazah? Amalkan saja shalat ghaib. Bagaiamana niat dan tata cara shalat ghaib?

Shalat Ghaib merupakan salah satu shalat sunnah yang dilaksanakan untuk menshalatkan orang yang jenazahnya tidak berada di depan orang yang menshalatkan. Tata cara shalat ghaib dilakukan sama seperti shalat jenazah. Shalat ghaib bertujuan untuk memberikan doa kepada sesama Islam yang telah meninggal dunia.

Hukum menunaikan shalat ghaib merupakan fardhu kifayah yang berarti shalat ghaib merupakan kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak. Apabila sebagian orang telah melaksanakan shalat ghaib maka gugur kewajiban bagi lainnya untuk melakukan shalat ghaib. Shalat ghaib dapat laksanakan secara berjamaah maupun sendiri di rumah masing-masing maupun di masjid.

Shalat ghaib pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika Raja Najasyi meninggal dunia. “Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat shalat lalu membariskan shaf kemudian bertakbir empat kali,” (HR Bukhari). Tata cara shalat ghaib dilakukan seperti shalat jenazah yang dilakukan dengan empat kali takbir.

Baca Juga:Mendengar Kabar Duka? Kirimkan Doa Untuk Orang Meninggal

Berikut adalah tata cara shalat ghaib.

1.     Niat shalat ghaib

  • Imam untuk jenazah laki-laki
    “Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala”
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”
  • Imam untuk jenazah perempuan
    “Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala”
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."
  • Makmum untuk jenazah laki-laki
    “Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala”
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”
  • Makmum untuk jenazah perempuan
    “Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala”
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Niat shalat ghaib untuk jenazah yang tidak diketahui identitasnya

  • Sebagai Imam
    "Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala"
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala”
  • Sebagai makmum
    "Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala"
    Artinya, “Saya niat sholat ghaib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala”

2.     Takbiratul Ihram dan dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah

3.     Takbir kedua dilanjutkan dengan membaca shalawat

Baca Juga:Shalat Sunah Rawatib: Waktu, Jumlah Rakaat, dan Niatnya

“Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali Muhammad. Kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Wa baarik ala muhammad wa ala aali Muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamidun majiid.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini