SuaraBatam.id - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun untuk tahun anggaran 2025. Dana tersebut diperlukan untuk menyelesaikan delapan proyek strategis, salah satunya adalah pembangunan Terminal II Bandara Hang Nadim di Batam.
Terminal II Bandara Hang Nadim Batam merupakan proyek infrastruktur penting yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bandara dan menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Batam.
Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2026 dan akan memiliki kapasitas 9,6 juta penumpang per tahun. PMN yang diajukan WIKA juga akan digunakan untuk membiayai proyek lain seperti jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 2, Jalan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, jaringan interkoneksi IPA Sepaku di IKN, jalan Tol Semarang-Demak 1B, LPG Refrigerated Tuban Fase II, revitalisasi Dermaga Gospier di Integrated Terminal Surabaya, dan pembangunan Jetty I Baru di Integrated Terminal Manggis di Bali.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, optimis bahwa dengan PMN Rp2 triliun ini, WIKA dapat mempercepat proses penyehatan keuangan dan menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan.
Baca Juga:Bentrok Lagi! Sopir Taksi Online dan Konvensional Ricuh di Bandara Hang Nadim Batam
“Dalam PMN 2024 ada alokasi untuk Tol Serang-Panimbang, tetapi Seksi II ini mengalami pembengkakan biaya karena konstruksinya banyak dikerjakan dengan elevated jadi perlu penambahan biaya,” kata Agung, dilansir dari Antara, 9 Juli 2024.
Ia menargetkan debt to EBITDA WIKA akan mencapai di bawah 5 kali pada tahun 2038, tiga tahun lebih cepat dari target sebelumnya.