Sejarah Tradisi Minuman Kaleng di Tanjungpinang, dari Imlek ke Idul Fitri

Masyarakat Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) antusias menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dengan tradisi membeli minuman kaleng.

Eliza Gusmeri
Senin, 08 April 2024 | 14:37 WIB
Sejarah Tradisi Minuman Kaleng di Tanjungpinang, dari Imlek ke Idul Fitri
Ilustrasi minuman kaleng (pexels/Breakingpic)

SuaraBatam.id - Masyarakat Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) antusias menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dengan tradisi membeli minuman kaleng. Fina, seorang karyawan di Tanjungpinang, memanfaatkan kupon minuman dari kantornya untuk membeli satu kardus minuman kaleng tanpa soda.

"Setiap tahun dapat kupon gratis dari kantor, lalu ditukarkan dengan minuman kaleng di toko," kata Fia.

Adi, warga lainnya, juga membeli dua kardus minuman kaleng jenis soya untuk dihidangkan kepada tamu yang datang bersilaturahmi.

Untuk diketahui, tradisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari semarak Idul Fitri di Kepri.

Melansir Antara, tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kepri Bobby Jayanto mengatakan tradisi minuman kaleng dapat meningkatkan tali silaturahim antarumat beragama.

Baca juga:

Jakarta, Padang, Pekanbaru, dan Surabaya Jadi Rute Mudik Terpadat dari Batam

Alasan Partai Golkar Nyatakan Dukungan ke Amsakar Achmad Maju di Pilkada Batam

Menjelang Lebaran, warga non-Muslim biasanya memberi minuman kaleng kepada tetangga yang merayakan Idul Fitri. Begitu pula sebaliknya, saat Imlek, Natal, dan Tahun Baru.

"Tradisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi perekat tali persaudaraan antarumat beragama di Kepri," kata Bobby.

Bobby menuturkan, saat ia kecil, belum ada tradisi minuman kaleng. Minuman yang biasa disajikan saat Idul Fitri adalah soda kemasan botol dan aneka minuman sirop.

"Tradisi minuman kaleng mungkin baru muncul beberapa dekade terakhir dan terus dilestarikan hingga sekarang," kata Bobby yang juga anggota DPRD Kepri tersebut.

Semetara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan tradisi ini memiliki dampak positif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

"Selain semarak Idul Fitri, tentu ikut mendorong perputaran ekonomi di tengah-tengah masyarakat," kata Ansar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini