SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan kenaikan harga beras di Kepri masih tergolong wajar, yaitu sekitar Rp200-Rp500 per kilogram. Sementara di Pulau Jawa mencapai Rp20 ribu per kilogram.
"Dibanding daerah lain, seperti Pulau Jawa, harga beras mencapai Rp20 ribu per kilogram. Sementara di Kepri, saat ini sekitar Rp17 ribu per kilogram," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, dilansir dari Antara, 27 Februari 2024.
Menurutnya, kenaikan harga beras secara nasional terjadi salah satunya akibat berkurangnya produksi beras di sentra penghasil karena fenomena el nino. Namun, pasokan beras di Kepri dijamin aman dan cukup hingga Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca juga:
Top 5 Perolehan Suara Caleg DPD di Kepri, Ada Mantan Koruptor
Properti di Batam Diprediksi Naik 5 Persen di Tahun Ini, Berapa Harga Rumah Termurah?
Solusi yang dipakai Pemprov Kepri untuk mengatasi kenaikan harga beras adalah melalui Disperindag dan Bulog menggelar operasi pasar beras jelang Ramadhan 2024 untuk menstabilkan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Sementara saat ini, stok beras Bulog di Kepri saat ini cukup untuk tiga hingga enam bulan ke depan.
"Masyarakat tak perlu khawatir, tugas pemerintah ialah mengawal stok dan harga pangan tetap stabil," ucap Ansar.
Di Batam dan Karimun tersedia 5.115 ton, Tanjungpinang dan Bintan 2.834 ton, Lingga 620 ton, Anambas 324,120 ton, dan Natuna 1.100 ton.