SuaraBatam.id - Menurut Disperindag Kepri, harga beras premium di pasar meningkat antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram karena pasokan menurun akibat el nino.
“Ada sedikit kenaikan harga beras premium, tapi beras medium dan SPHP bulog masih stabil,” ucap Aries Fhariandi, Kepala Disperindag Kepri, di Tanjungpinang, dilansir dari Antara, Selasa.
Meski demikian, Aries menambahkan bahwa harga beras premium di Kepri masih normal atau wajar, yaitu sekitar Rp17 ribu per kilogram. Sementara itu, di Pulau Jawa, harga beras mencapai Rp20 ribu per kilogram.
“Kenaikan harga beras premium secara nasional disebabkan oleh penurunan produksi dari daerah-daerah penghasil karena el nino,” katanya.
Baca juga:
Beras dan Cabai Penyebab Inflasi di Batam, Pemkot Sediakan Pasar Murah Jelang Ramadan
7 Tahun Buron, Tersangka Kasus Korupsi BBM Jaringan Abob Diringkus di Kebun Sawit Kampar
Aries juga menjamin bahwa stok beras di Kepri aman sampai Idul Fitri 2024, dan ia menghimbau masyarakat agar tidak panik membeli beras karena isu kekurangan beras di pasar. Begitu juga dengan stok gula dan minyak goreng, masih cukup dan aman.
“Kami terus mengawasi pasokan sembako di pasar agar tetap aman dan stabil,” tutur Aries.
Ahong, salah satu penjual beras di Kilometer 9 Tanjungpinang, mengatakan bahwa harga beras premium sudah naik sejak seminggu lalu. Harga beras naik sekitar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.
Namun, Ahong mengatakan bahwa kenaikan harga beras premium itu tidak banyak mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Masih banyak warga yang membeli beras premium. Untuk beras SPHP bulog, sudah habis sejak beberapa hari yang lalu,” ujar Ahong.