SuaraBatam.id - Camp Vietnam berlokasi di Pulau Galang resmi dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata pada tahun 2000.
Dikenal sebagai tempat penampungan pengungsi pada masa pelarian dari Vietnam.
Dilansir dari seniberjalan.com, Camp Vietnam di bangun sekitar tahun 1976. Pada masa itu sedang bergejolak perang saudara di Vietnam.
Sekitar 250 ribu warga Vietnam mengungsi ke Galang. Mereka menggunakan perahu untuk sampai di Galang. Dalam perjuangan mengarungi samudra, tak sedikit pula yang meninggal di lautan.
Selama mengungsi, mereka di bawah perlindungan PBB (UNHCR) disediakan beberapa fasilitas pendukung di sini seperti sekolah, tempat ibadah, barak makanan, rumah sakit dan fasilitas lainnya.
Camp ini akhirnya ditutup tahun 1996 setelah 20 tahun memberi kehidupan sementara bagi pengungsi Vietnam.
Namun, beberapa bukti fisik yang ditinggalkan masih dijaga di bawah pengelolan wisata sejarah ini di bawah pengelolaan BP Batam.
Misalnya kapal yang digunakan pengungsi untuk menyebrang ke perairan Kepulauan Riau masih utuh. Ada dua kapal kayu yang dipajang, pengunjung bisa melihat langsung setiap sisi kapal ini.
Selain itu di sini juga terdapat kuburan pengungsi hingga gereja.
Selama hidup belasan tahun di pengungsian, ratusan warga Vietnam yang meninggal dunia, juga di kubur di sini.
Kuburan itu juga menambah fakta sejarah pelarian warga Vietnam. Perjuangan para pengungsi tersebut diapresiasikan dengan dibangunnya monument kemanusiaan atau humanity statue di situ.
Sehingga, lokasi pengungsian dengan luas sekitar 80ha ini, sekarang jadi suguhan wisata sejarah di Batam.
Pastinya dengan berkunjung ke sini, pengunjung bisa mengetahui bukti sejarah perjuangan ratusan ribu rakyat Vietnam berlayar menggunakan kapal itu menuju Batam untuk mendapatkan suaka.