Khawatir Resesi di 2023, Pakar Sebut Indonesia Bisa Bertahan karena Hal Ini

Namun, kadar risiko yang dihadapi setiap negara belum tentu sama.

Eliza Gusmeri
Rabu, 02 November 2022 | 20:00 WIB
Khawatir Resesi di 2023, Pakar Sebut Indonesia Bisa Bertahan karena Hal Ini
Ilustrasi resesi - penyebab resesi ekonomi (shutterstock)

SuaraBatam.id - Resesi atau krisis ekonomi global baru mulai mencemaskan banyak negara. Jika resesi terjadi, semua negara akan merasakan dampaknya.

Namun menurut Hiroshi Watanabe Presiden Institute for International Monetary Affairs, melihat Asia Tenggara, khusus Indonesia, memiliki daya tahan yang cukup baik menghadapi resesi.

“Sepanjang negara-negara Asia mampu menjaga keberlangsungan produksi, Asia akan terus mampu berperan dalam perekonomian global. Stabilitas yang dimiliki negara-negara Asia tidak hanya menguntungkan ekonomi di negara kawasan, tapi juga berdampak baik terhadap perekonomian dunia,” kata Watanabe, pada acara Indonesia Summit yang diselenggarakan Bank Danamon, dilansir dari wartaekonomi.

Menurut Watanabe, apa yang terjadi saat ini adalah dunia mengalami gejolak inflasi, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga:Hadapi Tantangan Resesi Ekonomi, Sandiaga Uno Beri Pembekalan untuk UMKM

Hal ini memicu kebijakan moneter ketat di mana banyak negara menaikkan tingkat suku bunga.

Konsekuensi dari kebijakan ini adalah laju pertumbuhan ekonomi tertahan, bahkan bisa terkontraksi sehingga membuka peluang terjadinya resesi.

Kenaikan suku bunga The Fed memicu penguatan yield obligasi AS dan imbasnya mata uang dollar semakin menguat.

Di September 2022, indeks dollar yang mengukur kekuatan mata uang dollar terhadap 6 mata uang utama dunia mencetak rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir ke level 109,59.

“Situasi semakin rumit karena perang Rusia dengan Ukraina telah memicu dampak negatif terhadap perdagangan global. Rusia sebagai salah satu produsen minyak dan gas mendapat sanksi larangan ekspor. Ukraina, produsen gandum terbesar keempat di dunia juga mengalami hambatan pengiriman komoditas tersebut,” katanya.

Baca Juga:Ekonomi Indonesia pada 2023 Diprediksi Aman dari Resesi Asal Pemerintah Mau Beri Bantuan

Karena Rusia dan negara pendukung Ukraina saling mengunci aktivitas ekonomi, harga komoditas energi dan pangan melonjak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak