Giacchino dibantu oleh Heather Quinn dan Peter Cameron sebagai penulis naskah. Ketiganya mampu secara efektif menyalurkan kengerian konten spesial Halloween ini dengan referensi-referensi dan elemen film-film horor zaman dahulu seperti "Nosferatu" (1922), "Dracula" (1931), "Frankenstein" (1931), "Creature From the Black Lagoon" (1954), hingga "Bram Stoker's Dracula" (1992).
Kesan gothic juga dihadirkan melalui kolaborasi sang sutradara dengan sinematografer Zoë White, desainer produksi Maya Shimoguchi, penata artistik Lauren Rosenbloom, dan penata kostum Mayes C. Rubeo.
Latar yang sederhana dengan elemen dan estetika klasik seperti adanya labirin di dalam kuil tua, terjebak dan berlari dari pintu ke pintu, adegan "berdarah-darah", hingga penataan pencahayaan yang suram menjadi kesenangan tersendiri saat menonton "Werewolf by Night".
Hal ini digabungkan pula dengan premis cerita yang sebenarnya ringan, namun mampu dikemas sedemikian rupa menghasilkan teror dan ketegangan bagi siapa pun yang menontonnya, tak terkecuali penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) yang sudah biasa dimanjakan dengan visual penuh warna. Konsep Marvel kali ini pun bisa dibilang menjadi kesegaran tersendiri bagi MCU fase empat ini.
Baca Juga:Pemeran Teluh Darah Ramaikan BIFF 2022 Dengan Tampil Pakai Gaun Merah Marun
Semua aspek visual itu pun semakin sempurna dengan musik-musik gubahan sang sutradara, Giacchino, yang sudah jelas mampu mendukung jalannya cerita lebih mulus lagi.