Grup ini dimulai ketika Ayase, seorang musisi yang memproduksi lagu menggunakan perangkat lunak penyintesis suara Vocaloid, menerima nada dari Sony Music Entertainment.
Mereka ingin dia menulis lagu berdasarkan cerita yang dikirimkan ke platform penerbitan online mereka, monogatary.com.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang mereka pikirkan, tetapi kedengarannya menyenangkan. Saya tidak pernah membaca buku, dan saya pikir musik saya dapat memberi orang-orang seperti saya pintu gerbang santai ke buku. Jadi saya bilang ya," kata Ayase.
Ayase dan stafnya pertama kali mencari vokalis. Saat mencari di media sosial, Ayase menemukan suara yang disukainya.
Baca Juga:Voice of Baceprot Hingga Jae Park Masuk Line Up Head In The Clouds Jakarta, Ini Harga Tiketnya
Suara itu milik seorang penyanyi-penulis lagu yang tampil dengan nama Rira Ikuta dan sekarang menjadi Ikura.
Keduanya pun mulai mengerjakan "Into the Night", sebuah adaptasi dari "Tanatosu no Yuwaku" karya Maya Hoshino (Sebuah godaan dari Thanatos).
Ayase mengatakan, dari semua lagu mereka, lagu ini membutuhkan waktu paling lama untuk diselesaikan.
Kini, duo ini telah merilis sebelas single, termasuk single terbaru mereka, "Sangenshoku" (RGB).
Mereka juga dikabarkan tengah mempersiapkan lagu baru mereka yang dinyanyikan dengan bahasa Inggris untuk menggaet pasar global.
Digadang-gadang, album baru mereka rilis pada November 2022 mendatang.