SuaraBatam.id - Sekretaris Komisi I DPRD, Safari Ramadan meradang sampai membanting mikrofon dan naik ke atas meja, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi I DPRD Kota Batam , Kepulauan Riau, Kamis (4/9/2022).
Rapat itu sedang membahas perihal pemilihan RT/RW di Perum Galaxy Park, Sekupang.
Safari Ramadhan yang meminta penjelasan Lurah Tanjung Riau, Afrizon Djohar, meradang mendengar jawaban lurah yang terkesan lepas tangan.
Dalam video yang beredar, Safari marah, memukul meja hingga melemparkan mikrofon yang ada di depannya ke arah Afrizon. Dia juga naik dan berdiri di atas meja untuk mengejar Afrizon. Namun pimpinan rapat segera menahannya.
Baca Juga:Bersikap seperti Penyidik di RDP Kapolri, TAMPAK Rencana Laporkan Anggota Komisi III ke MKD
Dalam RDP itu, Ketua RW incumbent juga nyaris adu jotos dengan sejumlah staf di DPRD.
Kronologis
RDP semula dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berlangsung aman dan normal.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I, Lik Khai yang didampingi Safari Ramadhan dan Tumbur Sihaloho, serta anggota dewan lainnya.
Sejumlah pihak yang diundang juga menyampaikan titik permasalahan ke dewan seperti rapat pada umumnya.
Baca Juga:4 Momen 'Nyeleneh' Rapat Komisi III dengan Kapolri, Suara Sayang hingga Sebut Tas Herpes
Situasi mulai memanas saat Anggota Komisi I, Utusan Sarumaha mencecar pertanyaan ke panitia dan pelapor dengan sejumlah pertanyaan.
Alhasil, ia nyatakan bahwa aturan yang dibuat panitia untuk menggugurkan Calon Ketua RW, Hendrik dari pencalonan telah melanggar Perwako No 22/2020.
“Peraturan dan pemilihan Ketua RW 14 ini harus diuji. Syarat-syarat formal dan materilnya terpenuhi atau tidak. Ketentuan-ketentuan yang diatur panitia akhirnya membuat keributan. Atas dasar apa panitia menetapkan harus adanya dukungan 20 KK dan harus ada verifikasi?" kata Utusan.
Setelah itu, pernyataan Utusan langsung mendapat interupsi dari Ketua RW incumbent, Jupri. Dia berkata, rapat tersebut bukan untuk mencari kebenaran, tapi mencari pembenaran.
Sontak saja ucapan Jupri itu membuat Utusan gusar sampai memukul meja. Jupri pun ikut membalasnya sama memukul meja lebih keras.
Beberapa orang staf di Komisi I DPRD Batam geram dan menyerbu Jupri. Hampir juga terjadi perkelahian, namun untungnya tidak terjadi karena sempat dilerai.
Setelah kejadian itu, Jupri pun diusir dari ruang rapat oleh pimpinan.