Investor Pangkas Anggaran, Pendiri Canva Tak Khawatir, Yakin Masih Bisa Bertahan

Investor terbesar Canva, Blackbird Ventures yang berbasis di Sydney telah mengumumkan pemotongan nilai kepemilikan sahamnya lebih dari 30 persen minggu lalu di tengah.

Eliza Gusmeri
Kamis, 01 September 2022 | 07:00 WIB
Investor Pangkas Anggaran, Pendiri Canva Tak Khawatir, Yakin Masih Bisa Bertahan
Ilustrasi Canva, ucapan valentine (Pexels)

SuaraBatam.id - Investor memangkas lebih dari USD20 miliar (Rp296 triliun) untuk kepemilikan saham bisnis perangkat lunak desain grafis, Canva.

Investor terbesar Canva, Blackbird Ventures yang berbasis di Sydney telah mengumumkan pemotongan nilai kepemilikan sahamnya lebih dari 30 persen minggu lalu di tengah kegelisahan yang sedang berlangsung tentang penurunan saham teknologi.

Ini berarti nilai pasar swasta Canva telah turun menjadi sekitar USD26 miliar (Rp385 triliun), turun dari puncaknya USD40 miliar (Rp593 triliun).

Namun, perusahaan tersebut tetap optimis berkembang dan meyakinkan stafnya untuk bertahan.

Baca Juga:Rebound, IHSG Ditutup Naik 0,27 Persen ke Level 7.178

Salah satu pendiri perusahaan, Cliff Obrecht, mengatakan kepada media bahwa dia tidak khawatir tentang penurunan saham teknologi yang terjadi baru-baru ini.

Ia juga optimis kondisi pasar keuangan yang sulit tidak akan menghambat kemampuan perusahaan untuk tumbuh menjadi raksasa perangkat lunak global.

“Saat-saat ketidakpastian pasar ini memberikan banyak peluang dan selain kebisingan penilaian eksternal, ini adalah peluang besar bagi kami untuk mengembangkan bisnis kami,” ujarnya, melansir The Sydney Morning Herald di Jakarta, Rabu (31/8/22), dikutip dari wartaekonomi--jaringan suara.com.

Obrecht mengatakan dia sama sekali tidak menyesal karena menaikkan penilaian yang begitu tinggi akhir tahun lalu. “Kami bisa mengumpulkan lebih banyak. Dan kami tentu memiliki tawaran lebih tetapi kami menahan diri.”

“Kami senang menjadi perusahaan swasta, itulah sebabnya kebisingan eksternal seputar penilaian hanya mengganggu”

Baca Juga:IHSG Melemah Efek Kenaikan Harga BBM Subsidi, Investor Masih 'Harap-harap Cemas'

Obrecht dan istrinya, CEO Canva Melanie Perkins mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2013. Saham gabungan mereka dalam bisnis ini senilai AUD13,82 miliar (Rp141 triliun) awal tahun ini. Penurunan 30 persen akan menjadikan nilai di angka sekitar AUD9,7 miliar (Rp99 triliun). Penggalangan dana tahun lalu telah menghargai perusahaan dengan pendapatan 60 kali lipat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini