SuaraBatam.id - Band BTS direncanakan tampil di Batam jika penawaran dari Perusahaan asal Korea Incheon International Airport Corporation (IIAC) disepakati.
IIAC merupakan salah satu pemenang lelang seleksi pengadaaan badan usaha pelaksana proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.
Mereka menawarkan membawa band tersebut saat penandatanganan kerja sama pengembangan Bandara Hang Nadim.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyambut baik penawaran itu, BTS dapat hadir untuk menghibur dalam penandatanganan kerja sama pengembangan Bandara Hang Nadim.
Baca Juga:Batam Siap Jadi Tuan Rumah KTT G20 2022
"Dia (pihak IIAC) menawarkan, boleh enggak kami membawa KPOP, BTS ke Batam, kalau saya sepakat saja," kata Muhammad Rudi di Batam, Jumat.
Kata Rudi, kedatangan BTS dapat memantik mendatangkan penggemarnya dari daerah lain di Indonesia, bahkan dari negara tetangga.
"Kalau itu (BTS) hadir, menurut saya bisa 50.000 orang yang datang, bukan warga Kota Batam saja, tapi dari nasional. Bahkan dari Singapura juga," kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.
Namun, kata dia melanjutkan, ada satu syarat yang diajukan pihak Korea, yaitu BTS datang dan tampil tanpa melalui proses karantina di Indonesia.
Pihaknya kini sedang berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan terkait aturan karantina. Karena Wali Kota tidak ingin menyalahi aturan di saat pandemi COVID-19.
Baca Juga:Wali Kota: BTS Berpeluang Tampil di Batam
"Kebetulan dia (BTS) tidak mau diisolasi. Maka sedang diurus. Kalau diizinkan mereka bisa hadir, kalau tidak diizinkan mereka tidak jadi ke Batam. Tapi kami berusaha," kata Wali Kota.
Penandatanganan kerja sama Bandara Hang Nadim dan Perusahaan Korea itu akan dilakukan pertengahan Desember, agar pembangunan terminal dua bandara mulai dibangun pada 2022.
"Dalam perjanjian, Menteri dari Korea siap untuk hadir ke Kota Batam, dan akan tandatangan di sini. Saya lapor Pak Menko Perekonomian, beliau sudah bersedia hadir menyaksikan penandatanganan," kata Muhammad Rudi. (antara)