Sejarah Lengkap Kota Batam: Asal Usul Nama Hingga Hubungan Dengan Kerajaan Inggris

Kota Batam menjadi salah satu daerah metropolitan di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura.

M Nurhadi
Senin, 07 Juni 2021 | 12:44 WIB
Sejarah Lengkap Kota Batam: Asal Usul Nama Hingga Hubungan Dengan Kerajaan Inggris
Kota Batam. (Shutterstock)

Versi kedua, menyebutkan bahwa "Batam" berasal dari kata "Batang" yang diangkat dari kisah hikayat dewa penunggu tanah semenanjung pulau yang sangat labil. Saking labilnya, tanah di semenanjung itu ikut terbuai saat terkena terpaan angin kencang dari selatan. Sang dewa penunggu pun melindungi tanah semenanjung itu dengan meletakkan berbagai batang kayu yang masih berumbi menjadi sebuah barikade di belakang selatan semenanjung.

Versi ketiga yang tak kalah populer dituturkan dalam kisah hikayat "Dari Nongsa ke Pulau Terong", karya Abdul Basyid dan Raja Erwan. Pada versi ini disebutkan kalau kata Batam berasal dari keberadaan pelanduk putih (seekor satwa sejenis kijang kecil atau kancil) yang sempat hidup di daerah tersebut. Meski tampak tidak berhubungan sama sekali secara tekstual, setidaknya hikayat ini dapat memperkaya khasanah hikayat tentang sejarah Kota Batam.

Versi tersebut cukup unik dengan menyebutkan kisah perjuangan hidup sepasang suami istri Bujang Jenali dan Siti Jamilun yang hidup di sebuah kampung sebelah utara pulau, yang kini bernama Batam.

Keseharian Bujang Jenali dikisahkan bekerja menangkap ikan dan berburu pelanduk untuk bertahan hidup bersama keluarganya. Pada suatu hari, isttinya Siti Jamilun menginginkan pelanduk berbulu hitam atau kelabu. Tidak putih seperti biasa Bujang Jenali dapatkan dari berburu.

Baca Juga:Ada Hampir 3 Ribu Formasi CPNS di Batam, Ini Informasi Lengkapnya

Dengan tekad ingin membahagiakan sang istri, Bujang Jenali pun agak lama berburu pelanduk dan meninggalkan istrinya. Namun, perburuannya tak membuahkan hasil dan kaget saat pulang menemukan istrinya terkapar lemas dalam lilitan ular besar. Bujang Jenali pun menebas kepala ular tersebut hingga lilitannya merenggang dan istrinya terselamatkan.

Sejak tragedi itu, Bujang Jenali semakin bulat tekadnya untuk tidak mengecewakan sang istri dengan mendapatkan seekor pelanduk selain berbulu putih. Namun, secara detil hingga akhir kisah tidak dijelaskan mengenai berhasil tidaknya Bujang Jenali membawa pelanduk warna hitam atau kelabu seperti keinginan Siti Jamilun.

Apabila merujuk pada versi ketiga ini, pulau yang mereka tinggali disebut orang sebagai Pulau Pelanduk Putih yang kelak dinamai Pulau Batam.

Pelesetan Kepanjangan Kata Batam

Selain dari ketiga versi hikayat tersebut, ada pula akronim dari kata Batam yang berkembang di masyarakat yang sebagian besar merupakan perantau dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa singkatan pelesetan tersebut di antaranya adalah Bila Anda Tiba, Anda Menyesal atau Bila Anda Tabah Anda Menang. Maka tidak heran jika pelesetan tersebut dijadikan slogan penyemangat bagi para perantau agar bisa meraih kesuksesan di Batam.

Baca Juga:Lengkap! 16 Lokasi Vaksinasi COVID-19 Serentak di Kota Batam

Kontributor : Muhammad Subchan Abdillah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini