Guru Diintimidasi Karena Pakai Cadar, Indonesia Tak Lagi Ada Toleransi?

"Di sini saya tidak terima, saya dilecehkan dan dihina olehnya, dan dia juga melecehkan syariat Islam. Dibilangnya bercadar kayak ninja," ucap korban.

M Nurhadi
Jum'at, 26 Maret 2021 | 13:30 WIB
Guru Diintimidasi Karena Pakai Cadar, Indonesia Tak Lagi Ada Toleransi?
Seorang guru SD Indrawati melapor ke polisi atas intimidasi yang dia terima melalui facebook.[BatamNews.co.id]

SuaraBatam.id - Seorang guru di meranti bernama Indrawati melapor ke Polres Meranti atas intimidasi yang dia alami. Parahnya, intimidasi itu ia terima karena adanya pihak yang tidak suka karena ia berniqab atau menggunakan cadar saat mengajar.

Dalam penuturannya, pelaku intimidasi mengirim pesan bernada kurang menyenangkan hingga ancaman melalui aplikasi Messenger. Perempuan yang mengajar di SD Negeri 4 Dwi Tunggal, Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti itu pun merasa dilecehkan.

Dijelaskan olehnya, sebuah akun dengan nama Banan Jowo mengiriminya pesan dengan menggunakan bahasa daerah dengan nada yang tak menyenangkan.

"Baru tahajutan ya buk? Kena tegur sama bupati ini loh buk. Biasa-biasa ajalah tidak payah cadaran soalnya guru se Tanjung Samak cuma kamu yang cadaran," tulis akun tersebut.

Baca Juga:SPBU di Meranti Dipenuhi Antrean Kendaraan Hari Ini, Ada Apa?

"Para guru ada nggak yang memakai cadar. Saya ngingetin buk kalau tidak terima ya silahkan," sambung pesan tersebut.

Tidak yakin dengan pesan dari akun dengan identitas yang misterius itu, Indrawati pun langsung menjawab,"Banyak pak (yang pakai cadar) silahkan cek sendiri."

Banan Joyo lantas membalas",oke besok saya cek buk siapa aja yang pake cadar kayak ninja."

Indrawati menjelaskan kepada Batamnews (jaringan Suara.com), ia melaporkan kasus ini pada polisi karena merasa direndahkan.

"Di sini saya tidak terima, saya dilecehkan dan dihina olehnya, dan dia juga melecehkan syariat Islam. Dibilangnya bercadar kayak ninja," ucapnya.

Baca Juga:Di Tengah Pandemi, Ritual Ceng Beng Tetap Digelar di Meranti

Pihak keluarga dan sejumlah LSM juga turut mendampingi Indrawati membuat laporan ke polisi. Meski demikian, Indrawati mengaku tak mengenali pemilik akun tersebut. Namun pesan itu membuatnya resah. 

Ia berharap petugas bisa mengusut kasus intimidasi ini agar tidak lagi terjadi hal serupa ke depannya.

Hal ini tentu jadi tamparan keras, terlebih karena hal ini terjadi di lingkungan pendidikan. Secara tidak langsung menjelaskan bahwa di Indonesia, toleransi kini menjadi hal yang sulit ditemui.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini