SuaraBatam.id - Sebanyak 50.932 unit mobil listrik Chevrolet Bolt tahun produksi 2017-2019 mengalami penarikan kembali (recall). Hal ini diungkapkan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat.
Penarikan harus dilakukan karena ditemukan masalah pada paket sel baterai yang berpotensi terbakar. Risiko terburuknya, api menyebar ke seluruh kendaraan dan menyebabkan kebakaran.
"Kendaraan ini dapat terbakar meskipun dalam kondisi mati, diparkir dan diputuskan dari unit pengisi daya. Pemilik diminta untuk parkir di luar dan jauh dari rumah, sampai masalah teratasi," tulis NHTSA, dilansir dari Carcoops, Senin (16/11/2020).
NHTSA mencatat, setidaknya telah terjadi lima kali kebakaran mobil listrik ini akibat masalah tersebut. Insiden tersebut telah menyebabkan dua orang cedera dan satu kendaraan yang terbakar merembet ke rumah.
Baca Juga:Ribuan Chevrolet Bolt Di-recall, Diduga Ada Cacat pada Baterai LG Chem
Untuk Chevrolet Bolt produksi 2017 dan 2018, pemilik diminta mengubah setelan pengisian mobil listrik dan menggunakan opsi Hill Top Reserve. Untuk model 2019, pemilik diinstruksikan untuk mengubah pengaturan dan mengaktifkan "Target Charge Level at 90%".
Ini bukan kali pertama model Chevrolet mengalami penarikan kembali. Sebelumnya, Hyundai Kona juga pernah mengalami hal serupa. Model tersebut menggunakan baterai dari LG Chem Ltd. LG Chem mengatakan, penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum diketahui.