Sistem Pandu dan Tunda IPC, Sopir Truk Nginap di Pelabuhan Pangkalbalam

IPC tidak memberikan informasi dalam menerapkan sistem pandu dan tunda tersebut.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 07 Oktober 2020 | 08:04 WIB
Sistem Pandu dan Tunda IPC, Sopir Truk Nginap di Pelabuhan Pangkalbalam
Penerapan sistem pandu dan tunda kapal pelayaran oleh pihak Indonesia Port Corporation (IPC) Pelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) mengakibatkan 32 truk muatan barang batal berangkat ke Jakarta, Selasa (6/10/2020). (Suara.com/Wahyu)

"Tadikan sudah saya tanyakan apa sih pak yang menjadi kendala? Tapi sebenarnya kita sudah tau apa kendalanya tapikan kita ingin bertanya kembali, tapi dia (IPC) tidak ada hakikat baik cuma yang mau menghadapi kami dari pihak pelayaran dan sopir hanya karyawan biasa," terangnya.

"Saya untuk tunda (ngawal kapal masuk atau keluar) sama sekali saya menolak. Sedangkan pandupun harus PNPP hanya itu yang dibayarkan. Nah ini tunda mereka ingin memberlakukan kita menolak. Tunda itu tidak murah, sementara tunda itu tidak didukung dengan kondisi alam, SDM dan infrastruktur pelabuhan," tegasnya.

Sementara GM IPC Noval Hayin mengatakan, tertundanya keberangkatan kapal akibat, kapal Salvia yang sudah berangkat karena ada gangguan alur dan salah satu kapal yang kandas sehingga alur tersebut terganggu dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

"Kapten kapal memutuskan kembali ke dermaga. Dan ini seiring dengan berangsur turunnya air di alur," ujar pria yang baru bertugas sejak 23 Juli 2020.

Baca Juga:Ledakan Beirut Termasuk Ledakan Non-nuklir Terbesar di Dunia

Kontributor : Wahyu Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini