SuaraBatam.id - Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, bernama Kafabihi berhasil temukan mikroplastik di bagian pencernaan gonggong, hewan laut yang menjadi makanan khas masyarakat Kepulauan Riau.
"Saya melakukan penelitian terhadap gonggong selama empat bulan di perairan Pegudang, Sebong Pereh dan Sebong Lagoi. Hasilnya cukup mengejutkan karena ditemukan sampah mikroplastik di tubuh hewan laut yang kerap dikonsumsi masyarakat," kata Kafa, Jumat (20/8/2021).
Penelitian skripsi milik Kafa dilakukan di pasir sepanjang perairan di perairan Pegudang, Sebong Pereh dan Sebong Pereh, Lagii, Bintan.
Gonggong hidup di atas pasir. Gonggong yang merupakan ikon Kota Tanjungpinang menyerap organik yang berada di pasir.
Baca Juga: TOK! Telaga Bidadari Ditutup, Ini Penyebabnya
Kafa menduga pasir tempat gonggong berkembang biak tersebut sudah tercemar mikroplastik sehingga dikonsumsi oleh gonggong.
Mikroplastik itu berasal dari sampah plastik yang mencemari perairan. Sampah plastik itu pun semakin malam semakin kecil hingga menjadi mikro.
Semua gonggong yang diteliti terkontaminasi mikroplastik. Lokasi Pegudang menjadi lokasi terparah dengan tingkat polutan pada gonggong sebesar 88 persen. Bahkan ada 22 partikel berbahaya di dalam setiap gonggong.
"Gonggong tidak mati ketika menyerap mikroplastik, melainkan bisa bertahan," ujarnya.
Kafa mengaku tertarik meneliti gonggong lantaran hewan laut ini merupakan salah satu menu utama yang dijual di restoran "seafood", yang paling diminati. Bahkan gonggong kerap dipromosikan kepada wisatawan domestik dan wisman.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Sembuh di Kota Batam Capai 92,451 Persen
Harga gonggong yang direbus, yang dijual pedagang mencapai Rp70.000-Rp90.000, juga cukup tinggi sehingga menarik untuk diteliti.
Gonggong juga merupakan spesies gastropoda endemik yang hanya ditemukan di Perairan Kepri dan Bangka Belitung.
"Gonggong juga menjadi bahan pangan seafood terbanyak dikonsumsi setelah kerang-kerangan," ucapnya.
Ia mengatakan pengolahan gonggong sebagai bahan makanan harus lebih higienis. Merebus gonggong harus dengan menggunakan garam dapur serta memisahkan dari cangkangnya untuk meminimalisir rantai polutan tingkat manusia.
"Untuk benar-benar bersih dan higienis, rasanya tidak mungkin. Namun untuk meminimalisir polutan dalam gonggong, hanya dengan merebusnya dengan garam dapur dan memisahkan dari cangkangnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kapasitas Tenda Terbatas dan Keterbatasan Anggaran, Gubernur Kepri Ansar Ahmad Sebut Wakilnya Tak Ikut Penuh Retreat
-
Teh Celup Lepas Miliaran Mikroplastik, Studi Terbaru Ungkap Bahayanya!
-
Kompak Masuk Bui, Polisi di Kepri Ajak Istrinya Jual Orang ke Malaysia
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Nelayan Teluk Bakau Tolak Ekspor Pasir Laut Pemerintah, Begini Respons Wakil Bupati Bintan
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
-
Peluang Jairo Riedewald Bela Timnas Indonesia Menipis, Erick Thohir: Kami Gak Mau...
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan